Dalam akuntansi, ada satu hal yang tidak dapat Anda abaikan, yakni cara kerja dan pengertian debit kredit. Untuk menyimpan pembukuan yang akurat, Anda perlu mempelajari dan memahami perbedaan antara kredit dan debit.
Jika tidak, proses pembukuan keuangan bisnis Anda akan menjadi tidak seimbang dan tidak rapi dan kamu pasti tidak menginginkan hal itu. Nah, untuk mengenal lebih dalam tentang debit dan kredit dalam akuntansi, berikut ini penjelasannya untuk Anda.
Pengertian Debit Kredit dalam Akuntansi
Sebelum bicara lebih jauh tentang perbedaan antara debit dan kredit, mari kita bahas sedikit tentang apa itu debit dan kredit dalam akuntansi. Baik debit dan kredit, keduanya merupakan bentuk notasi yang digunakan dalam akuntansi untuk menjaga keseimbangan dalam akun.
Akun debit dan kredit digunakan dalam penjurnalan perusahaan supaya pembukuannya seimbang. Melalui data di debit, Anda dapat mengetahui peningkatan akun aset atau beban dan pengurangan akun kewajiban, pendapatan atau ekuitas.
Baca Juga: Pengertian Siklus Akuntansi, Manfaat dan Tahapannya
Di sisi debit, Anda akan memasukkan penggunaan atau aplikasi dana bisnis. Sebagai contoh pembelian aset tetap, pembayaran biaya seperti sewa, gaji, tagihan listrik dan sebagainya. Dalam akuntansi , Anda akaun memposting transaksi tersebut di sisi kiri akun. Nah, inilah yang disebut dengan akun debit.
Dengan kata lain, akun debit menambah saldo di akun aset dan akun pengeluaran. Tapi akun debit mengurangi saldo di akun kewajiban, akun pendapatan atau keuntungan, dan akun modal. Misalnya, Anda mendebit pembelian komputer baru, maka Anda harus memasukkannya di sisi kiri akun aset Anda.
Sedangkan kredit justru sebaliknya. Saat mencatat transaksi, setiap entri debit harus memiliki entri kredit yang cocok untuk nominal saldo yang sama, begitu juga sebaliknya. Kredit berarti memposting entri di sisi kanan akun.
Akun ini mencerminkan sumber dana untuk memenuhi biaya bisnis, membeli aset, serta melunasi hutang atau kewajiban. Oleh karena itu, Anda memasukkan transaksi ini di sisi kanan akun, yang berarti bahwa transaksi-transaksi tersebut dikreditkan.
Sisi kredit menambah saldo di akun kewajiban, akun pendapatan dan akun modal. Namun, sisi kredit mengurangi saldo di akun aset dan akun biaya. Dengan menggunakan contoh yang sama dari atas, catat kredit yang sesuai untuk pembelian komputer baru dengan mengkredit akun pengeluaran Anda.
Perbedaan Utama Antara Debit dan Kredit dalam Akuntansi
Setelah memahami pengertian debit kredit, selanjutnya Anda perlu mengetahui apa saja perbedaan antara keduanya agar Anda tidak salah dalam menggunakannya. Berikut ini perbedaannya:
- Entri yang dibuat dalam akun di sisi kiri adalah entri debit. Sedangkan jika entri yang dibuat di sisi kanan akun adalah entri kredit.
- Tindakan mencatat entri di sisi kiri dikenal sebagai mendebet akun. Sebaliknya, tindakan mencatat entri di sisi kredit akun disebut mengkredit akun.
- Dalam laporan laba rugi, semua pengeluaran dan kerugian didebit, akan tetapi semua pendapatan dan profit dikreditkan.
- Penambahan jumlah saldo kredit disebabkan oleh kas, inventaris, overhead pabrik, mesin, aset tanah dan bangunan dan berbagai beban seperti gaji karyawan, pajak, asuransi, dividen, dan sebagainya.
- Sedangkan penambahan saldo kredit disebabkan oleh meningkatnya dana pemegang saham, pendapatan sewa, hutang, laba ditahan, biaya member, dan lain-lain.
- Dengan demikian, maka debit merupakan pencatatan pengurangan nominal saldo, sedangkan kredit adalah pencatatan peningkatan nominal saldo.
Contoh Debit vs Kredit dalam Akuntansi
Debit dan kredit dalam akuntansi akan lebih mudah dipahami ketika Anda dapat melihatnya dalam contoh debit dan kredit yang menunjukkan bagaimana setiap entri masuk dalam akun terpisah.
Mari kita gunakan contoh toko sepeda yang menjual sepeda seharga Rp. 10.000.000 tunai. Kas sebesar Rp. 15.000.000 tersebut dimasukkan sebagai debit yang meningkatkan akun kas (aset), karena itu adalah uang tunai yang masuk ke bisnis.
Transaksi kredit yang sesuai yang akan menyeimbangkan debit adalah entri ke akun pendapatan sebesar Rp. 15.000.000. Dalam bagan debit kredit, entri debit ada di sebelah kiri sedangkan entri kredit di sebelah kanan.
Baca Juga: Pengertian Akuntansi Keuangan, Metode, dan Manfaatnya
Jadi, misalnya, dalam bagan yang menunjukkan aset perusahaan, semua entri debit yang menunjukkan uang mengalir ke akun aset perusahaan akan ditampilkan di sebelah kiri, dengan entri kredit yang sesuai menyeimbangkannya di sebelah kanan.
Berikut adalah beberapa contoh entri debit dan kredit dalam jurnal umum yang dibuat selama perjalanan bisnis:
1. Mencatat Transaksi Penjualan
Pencatatan transaksi penjualan lebih rinci daripada banyak entri jurnal lainnya karena Anda perlu melacak harga pokok penjualan serta pajak penjualan yang dibebankan kepada pelanggan Anda. Misalnya, pada tanggal 1 Februari, perusahaan Anda menjual lima sepeda dengan harga masing-masing Rp. 5.000.000.
Setelah dikenakan pajak PPN 10%, pelanggan harus membayar sebesar Rp. 27.500.000. Berikut adalah bagaimana Anda akan mencatat debit dan kredit ini dalam entri jurnal:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
1 Februari 2020 | Piutang | Rp. 27.500.000 | |
HPP | Rp. 5.000.000 | ||
Pendapatan | Rp. 25.000.000 | ||
Inventaris | Rp. 5.000.000 | ||
Pajak terutang | Rp. 2.500.000 |
Anda akan menambah (mendebet) saldo piutang usaha Anda dengan total faktur sebesar Rp. 5.500.000, dengan pendapatan yang diakui saat transaksi terjadi. Harga pokok penjualan adalah akun pengeluaran, yang juga harus dinaikkan (didebit) dengan biaya pembuatan produk sepeda Anda.
Pendapatan akan meningkat (dikreditkan) sebesar Rp. 25.000.000. Akun persediaan, yang merupakan akun aset, dikurangi (dikreditkan) sebesar Rp. 5.000.000, karena lima sepeda telah terjual.
Terakhir, Anda akan mencatat pajak penjualan yang terutang sebagai kredit, meningkatkan saldo akun kewajiban tersebut.
2. Mencatat Pinjaman Bisnis
Pada tanggal 1 Januari 2020, bisnis Anda menerima pinjaman sebesar Rp. 500.000.000, dengan tingkat bunga 5% yang dibayarkan setiap tahun. Catatan jatuh tempo pada 31 Desember 2022. Berikut cara Anda mencatatnya:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
1 Januari 2020 | Kas | Rp. 500.000.000 | |
Catatan pembayaran | Rp.500.000.000 | ||
Beban bunga | Rp. 25.000.000 | ||
Hutang bunga | Rp. 25.000.000 |
Buat entri debit (kenaikan) ke kas, sambil mengkredit pinjaman sebagai catatan atau hutang pinjaman. Anda juga perlu mencatat beban bunga untuk tahun tersebut. Ketika Anda membayar bunga pada bulan Desember, Anda akan mendebit rekening hutang bunga dan mengkredit rekening kas.
Itulah penjelasan tentang pengertian debit kredit, perbedaan, dan contohnya yang perlu Anda pahami. Mengingat bahwa sebuah bisnis Anda akan sering terjadi transaksi, Anda harus membuat dokumen transaksi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.
Proses inilah yang sering memakan waktu dan rentan terjadi kesalahan akibat human error jika pencatatan dan pelaporannya masih dilakukan secara manual. Belum lagi jika bisnis Anda harus menangani banyak transaksi per harinya, baik itu transaksi kredit maupun debit.
Baca Juga: Mencegah Terjadinya Fraud Akuntansi dan Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Nah, untuk memudahkan Anda dalam melacak, mencatat, hingga mengawasi jalannya berbagai transaksi yang terjadi dalam bisnis Anda, ada baiknya jika Anda menggunakan software akuntansi. Hal ini bertujuan supaya pencatatan akun kredit dan debit dapat dilakukan secara lebih praktis dan terperinci.
Software akuntansi yang direkomendasikan untuk Anda gunakan adalah Accurate Online. Selain berbasis cloud, Accurate Online juga memiliki berbagai fitur yang lengkap dan pastinya sesuai untuk segala kebutuhan pengoperasian dan pengembangan usaha Anda.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023