27.8 C
Jakarta
September 17, 2024
Penjualan Resmi Software Akuntansi Accurate
Akuntansi

Mengenal Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

siklus akuntansi perusahaan dagang

Suatu perusahaan, baik skala kecil ataupun besar, membutuhkan penerapan siklus akuntansi agar menjaga efisiensi dari seluruh prosesnya, begitupun pada perusahaan dagang. Siklus akuntansi perusahaan dagang juga harus jadi salah satu pengetahuan yang dipahami oleh para akuntan ataupun pemilik perusahaan dagang.

Pengertian Perusahaan Dagang

Sebelum membahas lebih jauh, Anda juga harus memahami apa itu perusahaan dagang. Nah, perusahaan dagang merupakan badan usaha yang memiliki kegiatan utama yaitu membeli, menyimpan serta menjual kembali barang dagangannya, tanpa memberikan nilai tambah. Secara sederhananya adalah, perusahaan dagang ini tidak mengolah kembali atau mengubah barang dagangan yang dijualnya tersebut.

Perusahaan dagang akan mendapatkan keuntungan dari setiap ia menjual kembali barang yang telah dibeli sebelumnya. Contoh perusahaan dagang ini adalah seperti toko baju yang ada di Mal, di mana mereka hanya menjual kembali barang dagangan yang telah dibelinya, tanpa melakukan perubahan atau mengolah kembali. Penjual baju ini akan mendapat keuntungan yang berasal dari selisih harga jual yang mereka beli dari produsen baju tersebut.

Baca Juga: Pengertian Siklus Akuntansi, Manfaat dan Tahapannya

Karakteristik Perusahaan Dagang

Ada beberapa ciri-ciri dari suatu perusahaan dagang, yaitu:

  • Pendapatan utamanya berasal dari penjualan produk yang merupakan barang dagangannya
  • Tidak melakukan produksi pada produk yang dijualnya
  • Memakai sistem akuntansi persediaan barang dagangan
  • Menjadi perantara produsen dan konsumen
  • Tidak ada perubahan pada barang yang dibeli dan yang dijual kembali
  • Tujuan utamanya adalah mencari keuntungan dengan cara menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga beli.

Jenis Perusahaan Dagang

tentang siklus akuntansi perusahaan dagang

Secara umum, ada 2 jenis perusahaan dagang, yaitu berdasar produk yang diberdayakannya serta berdasar konsumen yang terlibat. Berikut penjelasannya:

  1. Perusahaan dagang berdasar produk yang diberdayakannya

Perusahaan dagang ini fokusnya kepada produk yang mereka jual. Jenisnya pun dibagi lagi menjadi 2 yaitu perusahaan dagang bahan baku dan perusahaan dagang barang jadi.

  • Perusahaan dagang bahan baku

Seperti namanya, perusahaan dagang barang baku atau barang produksi ini menjual bahan-bahan produksi atau bahan baku. Bahan tersebut akan jadi bahan dasar produk atau alat produksi yang akan dipakai untuk menghasilkan produk lainnya. misalnya seperti perusahaan yang menjual benang serta kain.

  • Perusahaan dagang barang jadi

Jenis perusahaan dagang satu ini menjual produk dalam bentuk siap digunakan oleh para konsumennya. Misalnya seperti menjual gadget, buku dan lainnya.

  1. Perusahaan dagang berdasar konsumen yang terlibat

Perusahaan dagang ini menjual produk berdasar konsumen yang membeli. Ini karena tipe konsumen pun banyak macamnya. Nah, perusahaan dagang inipun dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Perusahaan dagang besar

Biasanya perusahaan dagang ini juga disebut sebagai wholesaler, di mana perusahaan langsung membeli produk dari pabriknya dengan jumlah yang besar, yang kemudian akan dijual kembali dalam jumlah yang besar pula. Biasanya dibutuhkan modal yang terbilang besar untuk menjadi perusahaan dagang besar seperti ini. Contoh perusahaan dagang besar, misalnya seperti pedagang grosir.

  • Perusahaan dagang perantara

Ini adalah perusahaan yang akan membeli produk dalam partai besar, dan menjualnya kembali pada pengecer dalam jumlah sedang. Contoh dari perusahaan dagang perantara ini yaitu pedagang subgrosir.

  • Perusahaan dagang pengecer

Perusahaan jenis ini akan berhubungan langsung dengan konsumennya. Konsumen dari pengecer ini bisa membeli barang dagangan mereka dengan cara eceran. Misalnya kios, warung, ataupun minimarket.

Baca Juga: Permudah 8 Siklus Akuntansi Kamu Dengan Cara Ini!

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang

Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan dari perusahaan dagang, di suatu periode tertentu. Dengan kata lain, siklus akuntansi ini akan menghasilkan sebuah laporan keuangan, yang berasal dari pencatatan seluruh divisi dan bagian perusahaan, terkait pemasukan serta pengeluaran di periode tertentu.

Dengan penerapan siklus akuntansi ini, pihak-pihak yang berwenang mengambil keputusan seperti manajer, direksi ataupun pemilik bisnis pun bisa mendapatkan informasi lengkap tentang keuangan perusahaan. Selain itu, siklus ini akan memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan akuntansi.

Siklus akuntansi pun akan membantu sistematika berpikir ketika memahami suatu proses penyajian laporan keuangan atau informasi akuntansi.

Nah, berikut ini adalah beberapa tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang:

  1. Pencatatan transaksi pada Jurnal Umum

Tahapan pertama dalam siklus akuntansi perusahaan dagang yaitu pencatatan seluruh transaksi para jurnal umum. Tahapan ini dilakukan untuk menyusun seluruh peristiwa atau kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan. Ini bertujuan agar data-data dapat menunjukkan bagaimana kejadian tersebut berubah, dalam persamaan akuntansi.

Untuk perusahaan yang memiliki jumlah transaksi yang masih terbilang sedikit, mungkin pencatatan ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan jurnal umum. Namun bila transaksi perusahaan terbilang sudah banyak, kemungkinan akan sulit mengelompokkannya. Di mana perusahaan pun membutuhkan Jurnal Khusus untuk menjadi tempat mencatat transaksi-transaksi tertentu.

Dalam hal ini, Jurnal Khusus perusahaan dagang adalah jurnal penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pembelian. Dengan begini, Anda dapat menggunakan waktu, biaya serta tenaga dengan lebih efisien.

  1. Pencatatan dalam Buku Besar Pembantu

Setelah melakukan pencatatan dalam Jurnal Umum, kemudian dilakukan pencatatan atau posting pada Buku Besar Pembantu. Tujuannya adalah untuk mencatat seluruh perubahan dalam persamaan akuntansi yang terjadi karena suatu peristiwa atau kejadian bisnis.

Akun buku besar pembantu mengelompokkan perubahan atau debet serta kredit, ke dalam akun tertentu. Ini akan membuat manajemen bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk penganggaran serta mengetahui kinerja keuangan.

Pencatatan dari akun-akun tersebut akan dijadikan dasar informasi untuk penyusunan neraca saldo.

  1. Membuat neraca saldo yang belum disesuaikan

Neraca saldo yang belum disesuaikan maksudnya adalah daftar seluruh akun bisnis yang nantinya akan muncul dalam laporan keuangan, sebelum pembuatan entri jurnal penyesuaian akhir tahun. Karena itulah kenapa namanya ‘belum disesuaikan’.

Setelah seluruh entri jurnal telah diposting dalam akun buku besar, saldo percobaan yang belum disesuaikan pun bisa disiapkan. Posting akun ke neraca saldo yang belum disesuaikan ini terbilang sederhana. Di mana masing-masing saldo akun dipindahkan dari akun buku besar, ke neraca saldo.

Seluruh akun dengan saldo debit, berada di kolom kiri, dan akun dengan saldo kredit berada di kolom kanan.

Umumnya, kebanyakan perusahaan sekarang ini sudah memanfaatkan sistem akuntansi yang terkomputerisasi, agar lebih memudahkan pekerjaan.

Baca Juga: Akuntansi: Pengertian Lengkap, Fungsi, Siklus, Jenis, dan Prinsip

  1. Jurnal penyesuaian

Jurnal penyesuaian merupakan entri jurnal yang dibuat di akhir periode, guna mengoreksi akun sebelum penyusunan laporan keuangan.

Entri penyesuaian ini paling sering diterapkan, dengan prinsip pencocokan pada jumlah pendapatan serta pengeluaran dari perusahaan di periode tertentu. Sehingga, pendapatan ataupun pengeluaran perusahaan pun dapat seimbang.

Terdapat 3 jenis entri jurnal penyesuaian, yaitu pembayaran di muka, akrual dan pengeluaran non tunai. Masing-masingnya menyesuaikan pendapatan ataupun pengeluaran, agar dapat sesuai dengan penggunaan di periode saat ini. Konsep ini berdasarkan prinsip periode waktu yang menyatakan kalau catatan serta aktivitas akuntansi bisa dibagi menjadi peirode waktu terpisah.

  1. Neraca saldo yang sudah disesuaikan

Tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang berikutnya adalah neraca saldo yang sudah disesuaikan. Di mana di tahapan ini, seluruh akun perusahaan yang akan ada dalam laporan keuangan setelah pembuatan jurnal penyesuaian di akhir tahun.

Ini adalah langkah terakhir dalam siklus akuntansi, sebelum laporan keuangan dibuat.

  1. Pembuatan laporan keuangan

Laporan keuangan adalah hal penting bagi pelaku bisnis. Karena itulah, penyusunannya harus dibuat dengan baik oleh pihak terkait.

Dengan laporan keuangan yang akurat, perusahaan dapat mengetahui kondisi finansial yang sebenarnya. Ini juga berguna dalam menilai kinerja di tahun berjalan, sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik.

  1. Membuat jurnal penutup

Jurnal penutup adalah entri yang disusun di akhir periode akuntansi, untuk menghapus seluruh akun sementara serta mentransfer saldo ke akun permanen.

Akun sementara ini adalah akun laporan laba rugi, yang berfungsi melacak aktivitas akuntansi di periode tertentu. Sedangkan akun permanen adalah akun neraca yang dapat melacak aktivitas lebih lama dari suatu periode akuntansi tertentu.

  1. Membuat ringkasan penghasilan

Akun ringkasan penghasilan ini merupakan akun sementara yang dipakai menyimpan saldo akun laporan laba rugi serta akun pendapatan dan pengeluaran, selama tahapan entri penutupan siklus akuntansi.

Akun ringkasan pendapatan ini bisa juga disebut sebagai pengganti saldo akun di akhir periode akuntansi ketika entri penutupan sedang disusun.

  1. Neraca saldo setelah tutup buku

Ini berisikan seluruh daftar akun serta saldo perusahaan setelah tahapan entri penutupan untuk kemudian diposting dalam buku besar. Secara sederhananya adalah data tersebut akan berisikan seluruh akun permanen yang masih mempunyai saldo.

Daftar akun ini identik dengan seluruh akun yang tersaji dalam neraca. Karena seluruh akun laporan laba rugi sudah ditutup, dan tidak memiliki saldo yang berjalan.

Tujuan dilakukan penyusunan saldo uji coba setelah penutupan yaitu untuk memverifikasi kalau seluruh akun sementara sudah ditutup dengan benar, dan juga total debit serta kredit di sistem akuntansi sama dengan setelah dibuatnya entri penutupan.

  1. Membuat jurnal pembalik

Jurnal pembalik ini adalah entri jurnal yang dibuat di awal periode akuntansi, untuk membalik atau membatalkan jurnal penyesuaian yang disusun di akhir periode akuntansi sebelumnya.

Jurnal pembalik ini dibuat karena akrual di tahun sebelumnya serta pembayaran di muak akan dilunasi ataupun digunakan selama tahun baru, dan tidak perlu lagi dilakukan pencatatan sebagai suatu kewajiban ataupun aset.

Jurnal ini sebenarnya sifatnya opsional, tergantung ada atau tidaknya penyesuaian entri jurnal yang perlu dibalik.

Karena siklus akuntansi perusahaan dagang ini harus diterapkan dengan baik untuk menghasilkan informasi dan data yang akurat dan benar, maka Anda dapat memanfaatkan software akuntansi Accurate Online untuk pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan dan lainnya.

Ada banyak sekali fitur yang akan memudahkan penerapan siklus akuntansi bisnis atau perusahaan Anda. Anda bisa mendapatkan Accurate Online, ataupun mencoba fiturnya secara langsung, dengan mengecek laman Dutasolusinusantara!

Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023

Related posts

Metode Penganggaran Yang Bisa Anda Gunakan Untuk Menghemat Pengeluaran Anda

Eri Katsir

Pengertian Rekonsiliasi Bank, Komponen, Prosedur, Dan Fungsinya

Miftah

Tips Manajemen Persediaan Dalam Industri Produksi Makanan

Eri Katsir