Harga pokok produksi, merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi harga jual dari sebuah produk. Sebagai penentu harga jual, perhitungan yang dilakukan tidak bisa sembarangan atau menggunakan ilmu perkiraan. Ada cara yang dilakukan untuk menghitung Harga Pokok Produksi
Untuk dapat angka yang akurat, perhitungannya juga harus dihitung dengan seksama. Karena perhitungan yang asal, dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Penjelasan lengkapnya bisa Anda pelajari untuk mengetahui apa itu harga pokok dan cara mudah menghitungnya.
Apa itu Harga Pokok Produksi (HPP)
Jika Anda bertanya mengenai apa itu harga pokok produksi, bisa disimpulkan Anda memiliki kendala terhadap unsur bisnis satu ini. bisa dibilang unsur ini merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi sebuah produk siap jual.
HPP sendiri meliputi beberapa elemen penting seperti biaya langsung, biaya tidak langsung, pengadaan barang baku, alat produksi dan lain sebagainya, dimana biaya tersebut dikeluarkan perusahaan berdasarkan periode tertentu.
Penghitungan harga pokok produksi. dimaksudkan untuk mempermudah penentuan harga jual sebuah produk. Jadi bisa disimpulkan bahwa unsur ini merupakan akumulasi dari seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan produk.
Baca Juga: Standar Laporan Keuangan di Indonesia, Penting Bagi Akuntan!
Elemen Dasar Harga Pokok Produksi
Pada dasarnya ada 3 elemen dasar dalam perhitungan HPP, dimana antara ketiganya sangat mempengaruhi perhitungan keseluruhan. Ketiga elemen tersebut adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan juga biaya tidak langsung.
Biaya Bahan Baku Langsung
Dalam menghitung HPP dari sebuah produk, yang perlu digaris bawahi adalah biaya bahan baku. Hal ini terjadi karena biaya ini yang paling sering terkena dampak inflasi, sehingga mau tidak mau akan mempengaruhi harga jual produk.
Bisa dibilang biaya bahan baku adalah biaya akumulasi dari seluruh bahan yang digunakan, biaya yang dihitung meliputi bahan baku pokok, bahan baku tambahan, biaya kemasan dan biaya pengiriman atau distribusi produk.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Elemen kedua yang harus dihitung adalah biaya tenaga kerja atau biaya yang dikeluarkan untuk membayar SDM atau tenaga kerja yang bersangkutan pada proses produksi, yang akan diterima pekerja dalam bentuk gaji.
Biaya Tidak Langsung
Sedangkan elemen ketiga merupakan biaya yang sering disebut dengan biaya overhead, dimana biaya ini meliputi seluruh pengeluaran untuk tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan peralatan produksi, dan biaya lain yang bersangkutan dengan kelancaran produksi.
Biaya overhead ini juga mencakup biaya bahan tidak langsung seperti perlengkapan administratif, tenaga kerja tidak langsung seperti akuntansi, joki angkut, hingga biaya lain seperti depresiasi bangunan, asuransi dan juga pajak.
Bagaimana Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Untuk dapat menghitung biaya yang dikeluarkan pada saat produksi, para pelaku usaha harus cermat dan melakukan perhitungan dengan seksama. Berikut beberapa tahapan dalam menghitung harga pokok produksi:
1. Menghitung Seluruh Bahan Baku yang Dipakai
Untuk tahapan pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengumpulkan seluruh data terkait harga bahan baku langsung. Kemudian bedah harga tersebut menjadi pecahan hitungan terkecil. Hal ini untuk mendapatkan angka akurat dari bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.
Misalnya jika Anda membeli tepung beras seharga Rp. 100.000/25 kg, jadi jika di pecahkan hitungan terkecil akan ditemukan harga tepung beras adalah Rp. 4.000/kg. Jadi jika penggunaan tepung beras hanya 15 kg saja berarti total biaya tepung beras adalah Rp. 60.000 saja.
Cara tersebut kemudian diterapkan pada seluruh bahan baku langsung yang digunakan. Atau Anda juga dapat menggunakan rumus akuntansi yang biasa digunakan untuk memudahkan perhitungan seluruh biaya bahan baku. Dimana rumus tersebut adalah :
Bahan baku yang dipakai = harga awal bahan baku + jumlah pembelian bahan baku – harga akhir bahan baku
Dengan menggunakan rumus diharapkan pengerjaan bisa lebih cepat karena dihitung berdasar akumulasi.
2. Menghitung Biaya Tenaga Kerja
Cara berikutnya adalah menghitung biaya tenaga kerja untuk setiap pengerjaan produk. Untuk menghitung biaya ini hampir sama. Logika yang digunakan adalah dengan memecah biaya menjadi pecahan terkecil.
Semisal gaji yang harus dibayarkan adalah Rp. 50.000/hari, sedangkan dalam sehari seorang pekerja mampu memproduksi 50 produk siap jual. Maka untuk 1 produknya biaya tenaga kerja yang harus dibayarkan adalah Rp. 1.000.
3. Menghitung Biaya Overhead
Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung biaya overhead dari proses produksi. Dimana biaya tersebut bersangkutan dengan proses produksi secara tidak langsung. Dimana hasil tersebut bisa Anda dapatkan melalui sub data yang terlampir pada laporan pertanggungjawaban.
Untuk itu dalam melakukan pelaporan, kelengkapan lampiran serta kebenaran perlu dicanangkan. Karena biaya tersebut akan sangat berpengaruh dalam perhitungan HPP pada sebuah produk siap jual.
4. Menghitung Total Biaya Produksi
Langkah berikutnyaadalah menghitung total biaya produksi, dengan mengakumulasikan seluruh biaya yang sebelumnya telah Anda hitung. Proses ini bisa Anda lakukan setelah melakukan tahapan-tahapan sebelumnya.
Jadi secara tidak langsung, rumus perhitungan dari total biaya produksi adalah sebagai berikut:
HPP =Biaya Bahan Baku yang DIpakai + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
5. Menghitung Harga Pokok Produksi
Jika Anda telah melalui semua cara atau tahapan diatas, maka langkah berikutnya adalah menghitung harga pokok produksi yang sudah Anda keluarkan. Untuk menghitung HPP ini Anda bisa menggunakan rumus dibawah ini:
HPP = Total Biaya Produksi + Stok Barang yang Dipakai
Dimana stok barang yang dipakai bisa Anda dapatkan melalui perhitungan stok barang awal dikurangi dengan stok barang terkini.
Baca Juga: Cara Menghitung Harga Jual Paling Mudah, Pasti Untung!
Menghitung HPP Lebih Mudah Dengan Aplikasi Akuntansi
Untuk mempermudah proses perhitungan HPP, Anda bisa beralih dari cara konvensional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan bantuan aplikasi akuntansi proses akan dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Ada baiknya memilih aplikasi online, karena Anda akan merasakan banyak keuntungan seperti beberapa diantaranya adalah:
- Sistem komputer lebih akurat.
- Aplikasi online terintegrasi pusat.
- Proses akuntansi lebih mudah bahkan tidak perlu ada proses instalasi, jadi bisa langsung dipakai.
- Proses kerja lebih aktual dengan sistem real time online.
- Meningkatkan pelayanan, efisiensi kerja dan juga kinerja dari pegawai Anda.
- Beragam fitur yang membuat produktivitas kerja lebih terjamin.
- Lebih hemat, dengan aplikasi akuntansi pekerjaan yang dulunya di handle 3 hingga 4 orang akuntan bisa dikerjakan 1 orang saja.
- Lebih cepat karena otomatisasi dari sistem komputer yang digunakan.
- Mengurangi tingkat stress pegawai.
Dari beragam keuntungan tersebut, maka ada baiknya Anda segera beralih menggunakan aplikasi online terpercaya seperti aplikasi akuntansi Accurate Online dari ABC Semanggi, yang siap membantu segala urusan akuntansi perusahaan Anda menjadi lebih mudah.
Selain menghitung HPP, aplikasi ini juga menyediakan berbagai fitur seperti manajemen keuangan seperti transaksi, histori bank, laporan otomatis, arus kas dan buku besar otomatis serta beragam fitur menarik lainnya.
Bahkan aplikasi ini sudah digunakan lebih dari 150.000 perusahaan di seluruh Indonesia, dengan pencapaian yang tak main-amin. Pasalnya aplikasi ini menyabet penghargaan aplikasi terbaik selama 3 tahun berturut-turut.
Nah itulah info mengenai apa itu harga pokok produksi dan cara mudah menghitungnya. Untuk kinerja lebih baik ada baiknya Anda beralih menggunakan aplikasi akuntansi online, untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023