Cara Menghitung Harga Jual Paling Mudah, Pasti Untung!

 

Cara menghitung harga jual harus diketahui oleh setiap pebisnis. Terdapat beberapa faktor yang mampu menentukan suatu harga jual produk, seperti biaya tetap dan biaya variabel.

Pada dasarnya, harga jual adalah suatu harga yang dibebankan pada para konsumen dan nilainya diperoleh dengan menjumlahkan biaya produksi, biaya non-produksi dan juga keuntungan yang ingin diperoleh oleh pemilik bisnis.

Untuk itu, sebagai pebisnis, jangan sampai Anda mengalami kerugian karena salah menetapkan harga jual produk. Nah agar tidak salah lagi, dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan cara menghitung harga jual paling mudah dan pasti untung.

7 Cara Menghitung Harga Jual Produk Barang atau Jasa

1. Cost Plus Pricing

Cara menghitung harga jual pertama yang bisa Anda gunakan untuk menetapkan harga jual produk adalah dengan cara cost plus pricing. Selanjutnya, biaya tersebut akan ditambahkan dengan keuntungan yang ingin Anda peroleh. Umumnya, keuntungan ini dijumlahkan dalam bentuk persentase.

Modal yang dijumlahkan tidak hanya tentang biaya pembelian bahan baku saja, namun juga terdapat biaya operasional seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik, internet, dll. Berikut ini adalah rumus menghitung cost plus pricing:

Harga jual = modal + persentase laba

Agar lebih paham lagi, berikut ini akan kami berikan contoh konkritnya pada Anda.

Katakanlah Anda mempunyai bisnis kue brownies dan memperoleh orderan sebanyak 10 box hampers dari seorang artis. Namun ternyata, Anda memerlukan modal sebanyak 500 ribu rupiah untuk membeli bahan baku premium.

Selain itu, Anda juga memerlukan biaya kemasan sebanyak 10 ribu rupiah dan biaya karyawan sebanyak 150 ribu rupiah.

Keuntungan yang ingin Anda dapatkan dari penjualan hampers brownies ini adalah 30%. Nah, cara menghitung harga jualnya adalah dengan menambahkan modal dan laba yang ingin Anda peroleh, yakni:

Harga jual = modal + persentase laba

Harga jual = (Rp500.000 + Rp10.000 + Rp150.000) + (30% x modal)

Harga jual = (Rp660.000) + (30% x Rp660.000)

Harga jual = Rp660.000 + Rp198.000

Harga jual = Rp858.000 untuk 20 box

Dengan begitu, bisa kita ketahui untuk harga jual per satu box hampers brownies adalah Rp85.800

2. Mark Up Pricing

Cara menghitung harga jual yang selanjutnya adalah mark up pricing. Cara ini sebelumnya hampir sama dengan cost plus pricing, yang mana dihitung dengan menentukan harga jual dengan mark up harga.

Namun, cara ini cenderung lebih mudah dan sederhana, karena sebagai pebisnis Anda hanya perlu menambahkan modal dengan keuntungan yang ingin Anda peroleh. Berikut ini adalah rumus perhitungan mark up pricing:

Harga jual = modal + mark up

Misalnya, Pak Anton menjual 100 pcs celana jeans dengan modal 6 juta rupiah dan ingin memperoleh laba penjualan 100 pcs celana jeans sebanyak 700 ribu rupiah. Nah, cara menghitung harga jual dengan menggunakan rumus mark up adalah sebagai berikut:

Harga jual = modal + mark up

Harga jual = Rp6.000.000 + Rp700.000

Harga jual = Rp6.700.000 (untuk 100 pcs celana jeans)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka pak Anton bisa menjual celana jeans nya di pasar dengan harga Rp67.000.

3. Break Even Pricing

Cara perhitungan break even pricing ini akan sangat mementingkan biaya produksi dan juga permintaan pasar untuk menentukan harga jual produk. Bila penjualan produk Anda ternyata masih berada di batas bawah break even, maka artinya bisnis Anda mengalami kerugian.

Sebaliknya, Anda akan mendapatkan keuntungan atau mendapatkan laba hanya jika penjualan Anda lebih tinggi dari titik break event saat ini.

Terdapat beberapa syarat yang dibutuhkan oleh para pebisnis ataupun wirausaha untuk menghitung harga jual dengan menggunakan metode ini.

Beberapa syarat tersebut adalah semua modal usaha yang dikategorikan dalam biaya variabel dan juga biaya tetap, semua produk yang dibuat harus bisa dipastikan terjual habis, dan modal variabel per satuan produk mempunyai harga atau nilai yang serupa.

4. Keystone Pricing

Cara menghitung harga jual dengan menggunakan cara keystone pricing pada dasarnya dilakukan dengan menetapkan dua kali lipat harga jual dari seluruh modal yang dikeluarkan dalam proses pembuatan suatu produk. Cara ini memang terlihat lebih serakah, namun banyak perusahaan retail yang menggunakan cara keystone pricing.

Contohnya, katakanlah Pak Eko membuat suatu Celana Chino yang dijual secara online dengan modal bersih 120 ribu rupiah. Lalu, ia menjualnya dengan harga jual sebanyak dua kali lipat dari harga modal, yakni 240 ribu rupiah.

Namun, cara menghitung harga jual yang satu ini tidak boleh digunakan secara asal, Anda sebagai pebisnis pun harus bisa memperhatikan kualitas produk.

Ada baiknya untuk tidak menetapkan harga jual yang terlalu tinggi bila Anda tidak mempunyai kualitas yang terlalu bagus. Karena, produk Anda kemungkinan akan memperoleh rating serta review yang kurang bagus dari pelanggan, dan secara otomatis akan merusak kepercayaan pelanggan.

5. Manufacturer Suggested Retail Price

Cara menghitung harga jual yang paling mudah adalah dengan metode manufacturer suggested retail price. Dengan cara ini, Anda tidak perlu lagi pusing-pusing menghitung harga jual. Harga jual produk sudah ditentukan dengan berdasarkan harga pabrik.

Metode ini biasanya dilakukan oleh industri manufaktur yang membuat kendaraan bermotor, produk elektronik, dan produk lainnya.

Memang biasanya harga jual dari pabrik sudah ditetapkan secara sah oleh pabrik itu sendiri. Namun di tangan para pedagang retail harga produk tersebut bisa saja berubah karena adanya keinginan untuk mendapatkan laba yang lebih besar.

Katakanlah harga Honda Vario dari pihak produsen mempunyai harga jual 20 juta rupiah dan idealnya harga yang ada di pasar juga harus sama dengan harga pabrik. Namun, tidak menutup kemungkinan bila pihak dealer atau retailer yang meningkatkan harga tersebut menjadi 21 juta atau 21,5 juta rupiah demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

6. Value Based Pricing

Bila pada poin sebelumnya harga jual sudah ditentukan oleh pihak produsen atau pabrik, maka pada metode value based pricing ini harga jualnya akan ditentukan oleh para konsumen atau pelanggan.

Umumnya, cara ini cukup sulit untuk diterapkan. Kenapa? karena tidak ada indikator tertentu dalam menentukan harga jual. Agar bisa memperoleh harga jual yang tepat, maka seorang pebisnis harus melakukan survei ke beberapa responden agar bisa memperoleh harga rata-rata produknya.

Seorang pebisnis bisa menentukan harga produknya tinggi atau kemahalan di awal bila tidak mempunyai akses untuk bertanya ke responden. Pihak konsumen akan berani membayar harga jual yang tinggi hanya bila produk yang ditawarkan mempunyai nilai yang sama tingginya.

Umumnya, cara ini digunakan agar bisa menentukan harga jual suatu barang ataupun koleksi antik, seperti halnya kendaraan ataupun karya seni.

7. Berdasarkan Harga Pasar

Cara menentukan harga jual yang terakhir adalah dengan berdasarkan harga pasar. Artinya, Anda bisa menggunakan biaya modal Anda sebagai patokan utama.

Harga pasar nantinya akan menentukan besar modal yang Anda harus keluarkan dan harga pasar jugalah nantinya yang akan menentukan keuntungan Anda.

Contohnya, katakanlah Anda ingin menjual nasi bebek madura, harga standar untuk satu porsi ayam bebek madura di daerah Anda adalah 20 ribu rupiah. Nah karena itu, Anda juga sebaiknya mempunyai harga jual per porsi satu ayam bebek madura senilai 20 ribu rupiah atau dengan selisih yang lebih sedikit, bisa lebih rendah atau lebih mahal.

Dengan menggunakan harga jual di pasaran tersebut, Anda bisa memperhitungkan modal yang Anda perlu siapkan.

Kesimpulan

Jadi, ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga jual produk atau jasa Anda. Beberapa cara tersebut adalah cost plus pricing, mark up pricing, break even pricing, keystone pricing, manufacturer suggested retail price, value based pricing dan berdasarkan harga pasar.

Namun, seperti yang kita ketahui bersama bahwa menghitung dan mencatat laporan harga pokok secara manual akan memerlukan waktu yang lebih lama, tenaga kerja yang lebih banyak, dan sangat rentan terjadi human error. Oleh karena itu, gunakanlah software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa menghitung harga pokok penjualan Anda secara mudah. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Sehingga, Anda hanya harus fokus dalam mengembangkan bisnis Anda saat ini saja.

Accurate online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan modul yang mampu membuat bisnis Anda menjadi lebih efisien, seperti fitur penjualan, pembelian, persediaan, perpajakan, manufaktur, dan masih banyak lagi.

Silahkan klik tautan gambar di bawah ini untuk mencoba Accurate Online terlebih dahulu selama 30 hari, Gratis!accurate1Sumber: ibnuismail