Penting bagi perusahaan untuk menghitung persamaan dasar akuntansi dari neraca mereka. Tujuannya antara lain adalah untuk membuktikan bahwa neraca laporan keuangan dan sistem akuntansi double-entry bekerja sebagaimana seharusnya. Aset perusahaan sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitasnya.
Nah, untuk membantu Anda memahami lebih dalam apa itu persamaan dasar akuntansi, rangkuman di bawah ini akan menjelaskan tentang definisi, manfaat, dan rumus cara menghitungnya.
Apa Itu Persamaan Dasar Akuntansi?
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus yang menunjukkan jumlah kewajiban perusahaan dan ekuitas pemegang saham sama dengan total asetnya. Formula atau rumus yang digunakan adalah Aset = Kewajiban + Ekuitas.
Persamaan akuntansi juga dikenal sebagai acuan prinsip entri ganda entri akuntansi, yang menyatakan bahwa pada setiap titik selama periode akuntansi, nilai total aset akan selalu sama dengan jumlah nilai total kewajiban organisasi dan ekuitas pemilik.
Baca Juga: Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Secara Lengkap di Sini!
Dengan kata lain, dalam persamaan akuntansi, nilai total debit harus selalu sama dengan nilai total kredit.
Hubungan yang jelas antara kewajiban, aset, dan ekuitas perusahaan adalah elemen kunci pembukuan double-entry. Sumber nomor persamaan akuntansi perusahaan adalah neraca. Ekuitas dapat berupa Ekuitas Pemegang Saham, Ekuitas Pemegang Saham, atau Ekuitas Pemilik.
Seperti persamaan lainnya, jika dua suku persamaan dasar akuntansi diketahui, Anda dapat menyelesaikan suku ketiga. Misalnya, Total Aset – Total Kewajiban = Total Ekuitas, atau Total Aset – Total Ekuitas = Total Kewajiban. Anda memindahkan istilah dari sisi kanan ke sisi kiri persamaan akuntansi dengan menggunakan tanda minus.
Sederhananya, dengan menggunakan persamaan ini, Anda bisa menganalisis keseimbangan angka antara pemasukan dan pengeluaran atau antara harta / liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan dengan kewajiban. Nantinya, persamaan tersebut bisa Anda gunakan untuk menilai kemampuan bisnis dalam mengelola keuangan.
Sebagaimana Anda tahu sebagai pengusaha bahwa semua bisnis tentu mempunyai aset atau harta untuk melancarkan liabilitas. Sementara itu, bisnis juga memiliki kewajiban yang harus dibawakan supaya operasional bisnis terus berjalan dengan lancar.
Maka dari itu, persamaan akuntansi sangat penting untuk menghubungkan harta dengan utang serta modal secara sistematis. Dengan persamaan ini, bagian aset perusahaan tergolong ke dalam aktiva, sedangkan kewajiban dan modal termasuk ke dalam pasiva.
Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Akuntansi double-entry memerlukan pemahaman yang jelas tentang persamaan dasar akuntansi. Pasalnya, persamaan ini adalah dasar dari neraca perusahaan Anda, yang mengungkapkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik/pemegang saham bisnis Anda secara rinci.
Meskipun bisnis yang sangat kecil bisa saja menerapkan akuntansi entri tunggal, akan lebih bijak jika menggunakan akuntansi entri ganda agar data yang dihasilkan lebih akurat. Nah, untuk rumus persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik atau Pemegang Saham.
Persamaan ini berisi tiga dari lima elemen akuntansi, yakni aset, kewajiban, ekuitas. Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki bisnis Anda secara langsung. Ini termasuk aset berwujud (misalnya piutang, inventaris, peralatan, kendaraan, dan real estate), aset tidak berwujud (kekayaan intelektual, seperti paten, hak cipta, atau merek dagang).
Di sisi lain, kewajiban adalah beban keuangan yang harus dibayarkan oleh bisnis Anda. Beberapa kewajiban melibatkan utang, sementara yang lain hanyalah bagian dari operasi bisnis penting Anda. Contoh kewajiban termasuk upah, pajak, dan pembayaran kartu kredit dan/atau sewa.
Adapun ekuitas pemilik atau ekuitas pemegang saham dari persamaan akuntansi ini mengacu pada persentase bisnis yang menjadi milik Anda atau, dalam kasus korporasi, milik pemegang saham.
Sementara itu, dua elemen yang tersisa adalah pendapatan dan pengeluaran, yang nantinya penting untuk Anda lacak. Pasalnya, kedua elemen tersebut menunjukkan berapa banyak uang yang Anda hasilkan dan berapa banyak yang Anda belanjakan. Namun, pendapatan dan beban bukan bagian dari persamaan akuntansi.
Untuk Apa Persamaan Dasar Akuntansi Digunakan?
Salah satu manfaat utama menggunakan persamaan dasar akuntansi adalah memudahkan Anda untuk memverifikasi keakuratan pembukuan Anda. Ini juga membantu mengukur profitabilitas bisnis Anda.
Apakah kewajiban Anda jauh lebih tinggi daripada aset Anda, atau justru sebaliknya? Jika kewajiban lebih besar daripada aset, mungkin menunjukkan bahwa Anda tidak mengelola keuangan bisnis Anda dengan baik.
Di sisi lain, jika persamaannya seimbang, ini merupakan indikasi yang baik bahwa keuangan Anda berada di jalur yang benar. Semua informasi ini bermanfaat bagi Anda sebagai pemilik bisnis tentunya. Namun, ini juga berguna bagi calon investor dan pemberi pinjaman.
Pasalnya, jika Anda memutuskan untuk mencari pendanaan, persamaan dasar akuntansi yang seimbang membantu menunjukkan apakah investasi dalam bisnis Anda sehat secara finansial atau tidak.
Yang tak kalah penting, persamaan akuntansi juga bisa Anda gunakan sebagai alat untuk mengoreksi saldo pada akun debit dan kredit Anda. Jika seluruh transaksi yang dilaporkan menunjukkan angka yang seimbang, maka bisa dipastikan bahwa perhitungan saldo pada kedua sisi debit maupun debit sudah ideal dan akurat.
Contoh Persamaan Dasar Akuntansi
Supaya Anda lebih mudah dalam memahami materi ini, berikut adalah contoh persamaan akuntansi:
Contoh 1
Perusahaan A membeli sebuah mesin produksi seharga Rp. 1 miliar dan membayar Rp. 700 juta secara tunai, dan jumlah sisanya diperbolehkan untuk dibayar kemudian. Transaksi tersebut menghasilkan arus masuk mesin dan arus kas keluar dan menimbulkan kewajiban untuk jumlah saldo yang harus dibayar.
Aset | Kewajiban | Ekuitas Pemegang Saham | Keterangan |
Rp. 1 miliar | – | – | Mesin produksi |
Rp. 700 juta | – | – | Kas yang dibayarkan |
– | Rp. 300 juta | – | Kewajiban yang harus dibayarkan |
Persamaan akuntansi dari ilustrasi di atas dihitung sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Rp. 1 miliar – Rp. 700 juta = Rp. 300 juta + 0
Rp 300 juta = Rp. 300 juta
Menurut persamaan akuntansi, maka jumlah aset dan kewajiban yang dimiliki adalah seimbang.
Contoh 2
Per 31 Desember 2019, Perusahaan B memiliki total aset Rp. 8 miliar, kewajiban Rp. 5 miliar dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp. 3 miliar. Dengan demikian, hasil penghitungan persamaan akuntansi perusahaan B adalah sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Rp. 8 miliar = Rp. 5 miliar + Rp. 3 miliar
Rp. 8 miliar = Rp 8 miliar
Menurut persamaan akuntansi, nilai aset dan kewajiban di perusahaan B per tanggal 31 Desember 2019 adalah seimbang.
Kesimpulan
Itulah penjelasan tentang persamaan dasar akuntansi beserta manfaat hingga contohnya yang penting untuk Anda pahami. Sebagai pebisnis, akan sulit membayangkan jika kondisi keuangan bisnis Anda sulit dikelola dan justru membuat finansial perusahaan jadi berantakan dan sulit berkembang, atau bahkan gulung tikar.
Maka dari itu, Anda perlu menggunakan persamaan dasar akuntansi demi menjaga keseimbangan dan kesehatan finansial perusahaan. Namun, pencatatan saldo masuk dan keluar harus akurat serta saldo pada sisi aktiva maupun pasiva harus tepat.
Baca Juga: Mencegah Terjadinya Fraud Akuntansi dan Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Nah, untuk mengatasi permasalahan tersebut Anda menggunakan software akuntansi yang terintegrasi untuk mempermudah melakukan pencatatan dan pembukuan transaksi keuangan. Salah satu software akuntansi yang bisa Anda coba adalah Accurate Online.
Software akuntansi ini mampu membantu bisnis Anda mengotomasi seluruh proses perhitungan keuangan. Mulai dari pembuatan laporan keuangan, penjurnalan, pembuatan faktur, pengelolaan arus kas, buku besar, dan lain sebagainya.
Untuk meyakinkan Anda sebelum memilih software akuntansi yang paling cocok dengan bisnis Anda, Accurate menyediakan free trial selama 30 hari. Silahkan coba di sini!
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023