Pernahkah Anda mendengar tentang akuntansi sektor publik? Sektor pemerintah, baik lokal maupun pusat, hingga badan amal tidak beroperasi seperti perusahaan. Jadi, tanggung jawab mereka pun sangat berbeda. Lembaga atau instansi tersebut tidak mengkhawatirkan pengembalian pemegang saham atau margin keuntungan.
Akan tetapi, lembaga-lembaga pemerintahan tersebut tetap memerlukan pengeluaran yang tak sedikit dalam untuk dibelanjakan, disimpan, dan diinvestasikan untuk menjalankan semua tugas dan kewajiban yang diemban.
Oleh karena itulah, selain bisnis atau perusahaan, sektor publik pun membutuhkan sistem akuntansi. Nah, jika Anda berkarir di sektor ini, maka Anda harus paham apa itu akuntansi sektor publik dengan seksama. Untuk membantu Anda memahami lebih dalam tentang jenis akuntansi ini, mari simak informasi lengkapnya!
Apa Itu Akuntansi Sektor Publik?
Akuntansi sektor publik adalah proses sistematis untuk mencatat, mengkomunikasikan, meringkas, menganalisis, dan menafsirkan laporan keuangan dan statistik pemerintah secara agregat dan detail.
Ini berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan penyerahan pengelolaan dana publik yang dipercayakan.
Baca Juga: Prinsip Akuntansi yang Wajib Pebisnis Pelajari! Yuk, Simak Artikel ini!
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa, tujuan utama pemerintah bukanlah untuk mencari keuntungan tetapi untuk memberikan layanan penting kepada warganya. Dan akuntansi sektor publik dapat digunakan untuk mengukur pendapatan masuk dan pengeluaran pemerintah.
Akuntansi ini juga dapat digunakan untuk penganggaran, perencanaan dan peramalan. Meskipun tujuan utama sebagian besar entitas sektor publik bukanlah untuk menghasilkan laba, tetap penting untuk mengetahui kinerja lembaga secara finansial.
Sektor publik termasuk ke dalam akuntansi pemerintah. Karena sektor ini bukanlah semata-mata berdasarkan prinsip mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Akuntansi untuk sektor publik berbeda dari akuntansi untuk bisnis yang untuk memaksimalkan keuntungan.
Dalam pengertian lain menyebutkan bahwa akuntansi sektor publik adalah sistem informasi yang dirancang untuk mengukur informasi keuangan (transaksi) organisasi sektor publik untuk tujuan perencanaan, penilaian, pelaporan, evaluasi, dan pengelolaan organisasi.
Akuntansi jenis ini berkaitan dengan pencatatan, pengendalian, analisis, pengklasifikasian, pengikhtisaran, pengukuran dan pelaporan arus keuangan pemerintah. Ini melibatkan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang publik dan perwalian sebagai kewajiban hukum.
Sistem keuangan dalam akuntansi ini dirancang untuk menangkap semua transaksi yang melibatkan dana pemerintah, memungkinkan perbandingan hasil aktual dan anggaran.
Tujuannya antara lain untuk memberikan informasi yang tepat waktu kepada pemerintah tentang pendapatan dan pengeluaran, dan memberikan informasi yang berguna untuk menilai efisiensi program pemerintah.
Selain itu, akuntansi ini bertujuan untuk menunjukkan penatagunaan fidusia, yaitu menunjukkan bahwa sumber daya pemerintah telah disetujui dan ditangani dengan baik.
Dengan begitu, pihak yang berwenang dapat memastikan bahwa uang pemerintah digunakan secara jujur, menggunakan prosedur yang tepat, dalam tingkat yang dianggarkan dan tidak melanggar batas hukum.
Totalitas metode dan prosedur yang diperlukan dalam pembukuan jenis akuntansi ini adalah untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dari tujuan program dan kegiatan pemerintah.
Baca Juga: Pengertian Akuntansi Menurut Ahli, Tujuan dan Jenisnya
Urgensi
Beberapa perkembangan dalam beberapa dekade terakhir telah membuat subjek akuntansi sektor publik menjadi bagian penting dari studi akuntansi di seluruh dunia. Pertama, besarnya anggaran pemerintah dan kontribusi belanja publik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat besar, terutama di negara berkembang.
Kedua, analisis konsep dan teknik akuntansi yang diterapkan pada akuntansi sektor publik dan akuntansi komersial umum menunjukkan bahwa hanya ada garis tipis antara kedua sistem akuntansi, terutama di bidang metode akuntansi dan prinsip-prinsip manajemen.
Ketiga, akuntansi sebagai sistem informasi sangat dinamis dan transformasi. Apalagi kini metode penyimpanan, pengambilan, dan pelaporannya bisa dipermudah dengan adanya teknologi dan sistem informasi baru dan yang sedang berkembang.
Sistem komputerisasi baru ini dikembangkan untuk diterapkan pada organisasi akuntansi komersial umum dan organisasi layanan publik dengan sedikit atau tanpa modifikasi. Misalnya, beberapa sistem buku besar, sistem penggajian, dan administrasi pensiun sedikit berbeda.
Tujuan
Berikut ini lima tujuan penerapan akuntansi sektor publik yang harus Anda pahami:
1. Memastikan Keaslian Transaksi
Tujuan utama dari adanya akuntansi adalah memastikan keaslian transaksi keuangan dan kepatuhannya terhadap undang-undang, peraturan, dan undang-undang yang ditetapkan.
Pencairan dan pengelolaan dana dalam sektor publik harus sesuai dengan ketentuan Undang-undang dan Peraturan Keuangan. Harus ada kredensial yang tepat untuk semua transaksi keuangan guna menghindari tindakan penyelewengan.
2. Sebagai Bukti Kepengurusan
sebagai lembaga yang bergerak di sektor publik, lembaga tersebut harus punya rendering stewardship, yakni kemampuan untuk mempertanggungjawabkan secara transparan atas sumber daya yang diamanahkan.
Operator sektor publik dibatasi untuk menunjukkan uji tuntas dan rasa integritas dalam pengumpulan dan pengeluaran dana publik.
3. Planning and Controlling
Tujuan selanjutnya dari penerapan akuntansi sektor publik adalah sebagai upaya perencanaan dan pengendalian. Sebagaimana Anda tahu bahwa masa depan penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Maka dari itu, memetakan rencana mencegah organisasi menyimpang dari jalur sangatlah penting.
Rencana tindakan melalui sistem akuntansi akan menjaga lembaga atau instansi untuk tetap fokus pada kegiatan yang sedang dilakukan sekaligus meminimalisir risiko.
Baca Juga: Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Secara Lengkap di Sini!
4. Memastikan Pelaporan yang Objektif dan Tepat Waktu
Pengguna informasi akuntansi sektor publik dari harus senantiasa mendapatkan informasi yang aktual dan akurat untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan mereka tentang apa yang dilakukan oleh pemerintah.
Melalui akuntansi, pengguna dapat memastikan bahwa statistik dan pelaporan tetap objektif, cepat. dan akurat guna mengevaluasi kinerja pemerintah. Pengguna informasi dari akuntansi ini bisa digolongkan menjadi dua, yakni pengguna internal dan eksternal.
Pengguna internal dari akuntansi ini di antaranya ada presiden, gubernur, anggota dewan, menteri, komisaris, pemerintah daerah, sekretaris dan direksi, hingga kepala eksekutif badan.
Sedangkan pengguna eksternal meliputi organisasi masyarakat, negara asing, lembaga keuangan asing (seperti IMF dan World Bank), kreditur (baik lokal maupun asing), partai politik, hingga serikat pekerja.
5. Menganalisis Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat
Di sektor publik, mengukur biaya dan manfaat secara finansial bukanlah hal yang mudah. Diperlukan analisis cost-benefit untuk menilai keuntungan ekonomi dan sosial serta kerugian atau ketidaknyamanan (biaya).
Dengan begitu, pengguna informasi dapat memastikan bahwa pelayanan terhadap warga terpenuhi dengan baik.
Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Perusahaan
Antara akuntansi sektor publik dengan akuntansi bisnis untuk perusahaan memiliki beberapa perbedaan mencolok, di antaranya:
- Tujuan dari bisnis komersial adalah untuk menghasilkan keuntungan sedangkan sektor publik adalah untuk memberikan layanan yang memadai kepada masyarakat umum dengan biaya yang wajar.
- Sektor publik mendapatkan pendapatan dari masyarakat dalam bentuk perpajakan, denda, dan lain-lain. Sementara organisasi bisnis mendapatkan pendapatan utama dari penjualan barang dan jasa.
- Akuntansi di sektor publik mencatat transaksi keuangan berdasarkan ‘tunai’ sementara organisasi komersial mencatat keuangan berdasarkan akrual.
Dalam akuntansi sektor publik, aset tetap berwujud seperti tanah dan bangunan, pabrik dan mesin tidak ditampilkan dalam neraca. Sedangkan dalam akuntansi perusahaan, aset-aset ini dicatat beserta biaya, akumulasi penyusutan dan nilai bersih masing-masing.
Aset lancar seperti saham dan debitur tidak ditampilkan dalam neraca dalam akuntansi sektor publik. Sedangkan dalam sistem akuntansi sektor swasta, aktiva lancar dan kewajiban lancar disajikan dalam neraca.
Di sektor publik tidak ada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, namun terlibat dalam pengarahan publik tentang isu-isu tertentu.
Kesimpulan
Itulah penjelasan terkait akuntansi sektor publik, mulai dari pengertian, tujuan, hingga perbedaannya dengan akuntansi perusahaan. Berdasarkan ulasan di atas, tampak jelas bahwa akuntansi sangat penting instansi publik guna mengetahui transparansi hingga pertanggungjawaban pemerintah.
Bukan cuma di sektor publik, dalam bisnis pun juga tak kalah penting, yakni memastikan seluruh persoalan keuangan bisnis terpantau secara akurat dan transparan. Namun sayangnya, masih banyak pebisnis yang kesulitan untuk mencapai hal ini lantaran proses pembukuannya yang masih manual.
Untungnya sekarang telah hadir software akuntansi yang mampu mempermudah urusan pengelolaan keuangan bisnis Anda, seperti Accurate Online. Software ini sangat user friendly, berbasis cloud, dan memiliki fitur yang lengkap untuk kebutuhan bisnis Anda.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023