25.2 C
Jakarta
December 6, 2024
Penjualan Resmi Software Akuntansi Accurate
Akuntansi

Prinsip Akuntansi yang Wajib Pebisnis Pelajari! Yuk, Simak Artikel ini!

Mengenal Prinsip Akuntansi

Akuntansi merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan sebuah bisnis, karena tak dapat dipungkiri tujuan akhir bisnis adalah laba dan uang. Oleh karena itu sebagai pebisnis Anda harus memahami prinsip akuntansi, yang ada dalam sebuah bisnis.

Prinsip akuntansi di Indonesia yang berlaku adalah prinsip yang dibuat oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), yang memiliki tugas mengatur peraturan dan kebijakan akuntansi di Indonesia. Dengan menerapkan prinsip akuntansi ini, diharapkan bisnis terhindar dari terjadinya perbedaan atau permasalahan akuntansi.

Prinsip Akuntansi yang Wajib Anda Dipelajari

prinsip akuntansi untuk bisnis
Source: Pexels.com

Secara garis besar laporan keuangan sangat berhubungan dengan akuntansi, hal ini sangat penting untuk memantau kondisi keuangan sebuah bisnis. Tak heran bila saat penyusunan laporan akuntansi diperlukan data yang akurat dan terperinci, untuk menjaga tingkat kevalidan laporan.

Baca Juga: Pengertian Akuntansi Menurut Ahli, Tujuan dan Jenisnya

Untuk mengaplikasikan sistem keuangan yang jelas, pebisnis harus memegang teguh  prinsip akuntansi, yang  merupakan pakem atau pedoman dalam proses keuangan yang ada. Dimana akuntansi ini mencakup seluruh proses pengumpulan data, pencatatan, analisa dan pelaporan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan.

Prinsip ini akan membantu para stakeholder maupun investor, memahami kondisi perusahaan saat ini. Dengan begitu mereka dapat menentukan langkah terbaik yang bisa bisnis lakukan untuk mempertahankan dan mengembangkanbisnis.

Alasan Prinsip Akuntansi Harus Anda Kuasai

alasan mempelajari Prinsip Bisnis
Source: Pexels.com

Secara garis besar ada banyak alasan yang mendasari seorang pebisnis harus memahami prinsip akuntansi, namun jika dikerucutkan pastinya demi kebaikan bersama. Dengan kata lain pemahaman akan prinsip ini akan berdampak pada bisnis, maupun pada pelaku bisnis yang bersangkutan.

Jadi dengan memahami prinsip ekonomi, setidaknya harapan untuk tercipta kesesuaian atau pemerataan akuntansi bisa tercapai. Dengan begitu pihak internal dan external dapat menyatukan pikiran untuk menumbuhkan bisnis menjadi lebih baik lagi.

Tidak hanya itu, dengan menggunakan prinsip akuntansi laporan keuangan akan lebih mudah dipahami. Sehingga pengambilan keputusan bisa lebih objektif. Pasanya dari persepsi dan pandangan ini, dampak dan risiko yang tidak diinginkan bisa terhindari

Bahkan beberapa bisnis yang sadar akan penerapan prinsip-prinsip akuntansi banyak yang merombak sistem dengan beralih ke aplikasi Accurate Online dari Dutasolusinusantara. Selain lebih akurat dan efisien karena sistem komputer berbasis web, layanan yang prima dari jasa ini sudah memikat ratusan ribu pebisnis terpuaskan.

Prinsip Akuntansi yang Wajib Pebisnis Pelajari

Mengenal prinsip akuntansi
Source: Pexels.com

Untuk akuntansi yang up level, setidaknya beberapa prinsip akuntansi ini harus Anda pahami. Dengan begitu bisnis yang Anda kelola bisa semakin berkembang.

1. Prinsip Entitas Ekonomi

Prinsip pertama yang harus Anda pelajari adalah entitas ekonomi, banyak orang yang menyebut prinsip ini sebagai kesatuan usaha. Namun pada dasarnya prinsip ini berdiri sendiri, dalam artian aset perusahaan pasti terpisahkan dengan aset pribadi. 

Cakupannya adalah aset, kekayaan perusahaan lain, cash flow, laba rugi, hingga hutang dan tanggungan perusahaan lain. Sehingga memungkinkan pencatatan keuangan suatu perusahaan dapat menggambarkan kondisi keuangan yang sesungguhnya.

2. Prinsip Periode Akuntansi

Prinsip kedua adalah periode akuntansi atau sering disebut prinsip kurun waktu, asumsinya adalah penilaian dan laporan keuangan pada sebuah bisnis terbatas waktu. Tujuannya adalah untuk menghasilkan laporan yang lebih mudah dibaca dan lebih terukur dengan lebih baik. 

Dalam pembuatan laporannya harus tercatat dengan jelas, khususnya pada periode tertentu. Periode yang sering digunakan adalah bulanan dan juga tahunan, hal ini berfungsi untuk mendapatkan evaluasi terbaik pada periode hitung terbaik.

3. Prinsip Satuan Moneter

Pencatatan transaksi dalam bentuk mata uang tanpa keterlibatan hal-hal non kuantitatif, adalah salah satu ciri dari prinsip ini. Karena seluruh pencatatan bersifat terbatas, khususnya untuk pengukuran dalam nilai pasti pada satuan mata uang yang digunakan.

Prinsip ini terbatas dan tidak bisa menghitung beberapa unit aset, contohnya adalah saham dan unit aset sejenisnya. Namun ada pengecualian untuk aset yang sudah di convert dalam satuan mata uang. Hal ini terjadi karena ada pemahaman bahwa hal berbau kualitatif, dianggap kurang relevan sebagai satuan penghitungan. 

4. Prinsip Biaya Historis

Historical cost atau biaya historis merupakan prinsip yang konsep pencatatan transaksinya terpaku pada sebuah produk, terutama yang sudah dimiliki perusahaan. Pencatatan pada prinsip ini, didasarkan pada bermacam biaya yang ditanggung perusahaan untuk pengadaan produk atau barang tersebut.

Biaya pada proses tawar menawar tidak bisa dicatat, yang harus tercatat adalah nilai akhir saat pengadaan barang. Hal ini menjadi alasan kenapa akuntansi harus tertulis dengan terperinci dan sebenar-benarnya.

5. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Secara konsep pengakuan pendapatan biasanya muncul karena terjadi inflasi atau kenaikan harga sebuah produk, karena hal ini sangat berpengaruh pada pendapatan. Prinsip ini mengharuskan pendapatan harus diakui secara gamblang, terutama angka riil dari pemasukan yang didapatkan setelah inflasi.

Pendapatan harus diakui apabila kepastian nominal pendapatan mau besar atau kecil harus terukur secara tepat, terutama pada transaksi produk atau jasa. Hal ini akan didukung dengan bukti atau catatan terlampir, guna mendukung prinsip pengakuan pendapatan berjalan dengan semestinya.

6. Prinsip Kesinambungan Usaha

Pada dasarnya sebuah entitas ekonomi atau bisnis akan berjalan secara kontinuitas dan saling terhubung, selama kegiatan usaha masih dilakukan. Prinsip ini sangat tergantung pada kondisi dilapangan, karena ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha bisa berhenti beroperasi.

7. Prinsip Mempertemukan

Prinsip selanjutnya adalah aturan yang mengatur biaya tertentu, terutama biaya yang dipertemukan dengan pendapatan yang sudah diterima. Tujuannya adalah untuk mendapat hasil riil dari laba yang diterima perusahaan.

Baca Juga: Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Secara Lengkap di Sini!

Tergantung pada penentuan pendapatan, pengakuan pendapatan dapat ditunda pada pembebanan pada biaya juga tidak bisa dilakukan. Transaksi yang punya riwayat pembayaran dimuka (DP) adalah salah satu contohnya.

8. Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip selanjutnya merupakan penyajian informasi, dengan format laporan keuangan dan pengungkapan informasi secara penuh. Hal ini akan memicu hasil laporan yang informatif serta dapat dipertanggungjawabkan. 

Karena laporan terperinci dan terdapat informasi penuh, pastinya ada laporan yang tidak termuat. Laporan tersebut harus menulis keterangan tambahan informasi,serta lampiran terpisah atau .

9. Prinsip Konsistensi

Secara garis besar laporan yang dibuat secara konsisten atau tidak berubah dalam prosedur, metode, ataupun kebijakan yang diterapkan oleh bisnis. Prinsip ini merupakan aturan yang mengatur laporan keuangan yang menyajikan pada konsistensi. 

Dengan prinsip ini harapannya adalah memudahkan perusahaan dalam melihat ataupun membandingkan laporan keuangan. Khususnya perbandingan pada setiap laporan yang menghasilkan beberapa periode sebelumnya.

10. Prinsip Materialitas

Prinsip terakhir adalah beberapa pencatatan atau pengukuran informasi, yang dilakukan secara material atau bernilai nominal. Fungsinya untuk membantu menentukan sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya mengalami revisi saja.

Faktanya tidak semua penerapan akuntansi mentaati teori yang ada,  karena tak jarang terjadi pengungkapan informasi yang sifatnya material dan juga immaterial. Hal ini menjadi salah satu prinsip penting dalam sebuah bisnis.

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa beberapa prinsip akuntansi memang harus Anda pelajari, karena sangat penting untuk mendukung bisnis yang Anda jalankan. Mana menurut Anda yang sudah Anda terapkan dalam bisnis Anda?

 

Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023

Related posts

Pengertian Rekonsiliasi Bank, Komponen, Prosedur, Dan Fungsinya

Miftah

Mengenal Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Wida

Mempelajari Konvensi dan Konsep Akuntansi Secara Sederhana

Miftah