Penyebab stress dalam bekerja – Akhir-akhir ini issue mental health sedang ramai diperbincangkan. Banyak orang yang mulai sadar bahwa kesehatan mental adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Kesehatan mental seseorang dapat terganggu karena berbagaimacam hal seperti trauma masa kecil ataupun stress karena pekerjaan.
Kita tahu bahwa tidak semua orang mencintai pekerjaan atau tempat bekerjanya. Namun, bila Anda mencoba bertahan dan menganggap wajar semua hal buruk terjadi, Anda justru berpotensi mengalami stres dan ini akan terbawa kepada aspek kehidupan lainnya.
Stres berat di tempat kerja dapat terjadi karena berbagai tekanan, mulai dari situasi hingga lingkungan kerja yang tidak mendukung. Jika dibiarkan, selain memengaruhi kondisi mental, stres juga dapat memengaruhi kesehatan Anda.
Stres kerja tak hanya membuat Anda malas pergi ke kantor, tetapi juga dapat membuat Anda merasa sangat lelah, mudah marah, lebih gampang sakit, sulit berkonsentrasi, dan sulit tidur di malam hari.
Atasan Penuntut
Dalam pekerjaan, terdapat banyak jenis atasan. Pada dasarnya, atasan akan bersikap dan berperilaku seperti apapun untuk mendapatkan kinerja yang sempurna dari perusahaan. Kecenderungan seperti itu sangat memungkinkan atasan memiliki sikap ‘penuntut’. Baik secara lembut ataupun dengan cara mendikte, atasan pasti menuntut kualitas pekerjaan Anda. Kondisi seperti ini berpotensi membuat stres. Solusi yang bisa Anda lakukan adalah mencoba memahami alasan atasan dalam menuntut. Untuk menghindari stes, Anda bisa menilai positif bagaimanapun cara atasan menuntut kualitas kerja. Hindari perasaan merasa gagal dalam menjadi pegawai, karena itu akan membuat Anda kian merasa stres.
Selalu Sibuk Tanpa Jeda
Ciri-ciri tipe stres yang satu ini biasanya dapat dilihat dari mobilitas kerja Anda yang selalu sibuk dari datang hingga waktu jam pulang kantor. Bahkan, lembur sudah menjadi kegiatan yang biasa untuk Anda. Anda seperti tidak bisa mengatur jam kerja sendiri, dan malah seperti dikendalikan oleh orang lain. Saat satu pekerjaan sudah hampir selesai, tiba-tiba Anda mendapat tugas berikutnya dari atasan. Anda tidak bisa bekerja dengan gaya sendiri atau memilih project yang ingin Anda kerjakan.
Jenis pekerjaan yang dikenal sebagai “high demand, low control” ini dapat menyebabkan tekanan psikologis, kata Peter L. Schnall, MD, seorang ahli stres kerja dari University of California. Solusi untuk menghadapi stres akibat gaya kerja semacam ini dapat diatasi dengan lebih terlibat dalam pengambilan keputusan.
Konflik Dengan Rekan Kerja
Di mayoritas kantor, Anda ditempatkan di mana seharusnya berada. Artinya, perusahaan menempatkan Anda untuk bekerja sama dengan orang yang tepat. Namun, hal ini tidak selamanya terjadi. Kemungkinan buruk adalah Anda mendapat rekan kerja yang tidak cocok. Ketidakcocokan dalam bekerja rentan menimbulkan konflik antar pegawai. Konflik berkelanjutan jelas membuat stres dan tidak optimal dalam bekerja. Solusi dalam hal ini, cobalah tidak membawa sentimen pribadi dalam menjalankan aktivitas kerja di kantor. Sugestikan diri bahwa Anda memiliki kewajiban memberi potensi terbaik dalam bekerja untuk menghidupi perekonomian Anda.
Perasaan Takut Kehilangan Pekerjaan
Nilai-nilai yang diberikan perusahaan tentu berpengaruh pada aspek psikologis Anda dalam bekerja. Misalnya, nilai buruk yang diberikan atasan tentu membuat Anda kehilangan rasa percaya diri. Anda akan merasa bahwa posisi di perusahaan menjadi terancam. Perasaan tersebut sangat mungkin memicu stres dalam bekerja. Rasa takut kehilangan pekerjaan secara tidak langsung akan terus menerus menekan mental. Lalu, bagaimana mengatasinya? Selain terus mencoba menjadi lebih baik, cobalah kesampingkan perasaan takut kehilangan pekerjaan itu. Dalam melakukan setiap tugas, fokuslah pada tujuan dari tugas tersebut tanpa membawa rasa cemas akan penilaian perusahaan.
Stress Karena Kelelahan
Karyawan bisa menjadi stres saat ia benar-benar merasa lelah, baik secara fisik maupun emosional, hingga ke titik Anda menjadi sulit untuk berfungsi atau bekerja dengan baik. Kelelahan yang luar biasa berasal dari stres yang berhubungan dengan intensitas kerja yang berkepanjangan. Burnout atau kelelahan paling sering terjadi pada pekerjaan dengan lingkungan kerja berisiko tinggi. Namun, tentu hal ini juga dapat terjadi pada hampir semua tipe pekerjaan.
Biasanya, tubuh Anda akan memberikan sinyal awal seperti pusing hingga ingin muntah karena terlalu banyak berpikir. Bahkan stres yang berkepanjangan juga dapat membuat suasana hati menjadi negatif, kurangnya motivasi hingga depresi. Jika Anda mengalami hal ini, langsung diskusikan dengan atasan dan ajukan cuti.
Terutama untuk karyawan di divisi keuangan dan akuntansi. Energi karyawan di divisi keuangan dan akuntansi biasanya habis karena harus mengevaluasi tumpukan-tumpukan berkas yang menggunung untuk diolah menjadi laporan keuangan perusahaan.
Baca Juga: Bagaimana Cara membuat Suasana Kerja yang Nyaman di Perusahaan
Maka dari itu, para pemimpin divisi harus bisa memberikan suasana kerja yang nyaman serta fasilitas yang sesuai untuk setiap karyawannya. Termasuk karyawan divisi keuangan dan akuntansi ini. Dengan memberikan fasilitas software akuntansi Accurate Online, karyawan divisi keuangan dapat dengan mudah mengevaluasi laporan keuangan perusahaan tanpa membutuhkan waktu yang lama.
Accurate Online memudahkan karyawan dalam menyajikan laporan keuangan, karena saat karyawan melakukan input data transaksi perusahaan ke dalam software akuntansi Accurate Online, maka laporan keuangan langsung tersaji dalam hitungan detik, bahkan tanpa harus menunggu akhir bulan terlebih dahulu.
Accurate Online dapat membantu menghilangkan penyebab stress dalam bekerja di divisi keuangan.
Penasaran?
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023