24.1 C
Jakarta
December 8, 2024
Penjualan Resmi Software Akuntansi Accurate
Uncategorized

Pengertian Rasio Liquiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya

Investor dan bank menggunakan rasio likuiditas untuk menilai sebuah perusahaan.  Likuiditas merupakan kemampuan atau kapabilitas sebuah perusahaan untuk dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek yang ditanggungnya. Semakin tinggi likuiditasnya, maka risikonya semakin kecil. Sebuah perusahaan dianggap likuid jika perusahaan dapat memenuhi kewajibannya.

Pengertian Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar.  Rasio ini dapat menjadi alat atau informasi yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan manajemennya. Rasio liquiditas merupakan indikator performa perusahaan dan situasi keuangannya.

Contoh mudahnya, rasio likuiditas ditunjukkan oleh rasio kas terhadap kewajiban lancarnya, misalnya pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan listrik, pelunasan biaya telepon, dan pembayaran iuran PDAM.

Rasio ini tidak hanya penting untuk membuat performa perusahaan terlihat bagus di mata investor, namun juga dapat digunakan untuk menganalisis tren, membandingkan dengan perusahaan kompetitor, dan  mengukur kemajuan atau pencapaian target yang telah ditetapkan.

Jenis-jenis Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

Rasio Cepat

Rasio cepat disebut juga Quick Ratio. Rasio ini digunakan untuk melihat likuiditas perusahaan secara cepat dengan membandingkan kewajiban utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar.

Dalam merumuskan rasio cepat, hal-hal yang diperhitungkan antara lain pinjaman jangka pendek, utang dagang, utang pajak penghasilan, utang kartu kredit dan biaya yang masih harus dibayar. Sedangkan aset lancar yang dihitung antara lain uang tunai, investasi yang likuid, dan piutang. Dalam rasio ini, investaris tidak dimasukkan ke dalam aset karena dianggap sulit untuk dikonversi menjadi uang tunai.

Rumus:

Rasio Cepat= Kas + Surat Berharga + Piutang Neto : Kewajiban lancar.

Rasio Kas

Rasio ini membandingkan cashflow dengan tagihan yang harus dibayar. Rasio kas sangat penting untuk mendeteksi tanda merah atau bahaya yang mengancam perusahaan. Perputaran kas yang rendah merupakan penyebab utama kegagalan bisnis kecil. Rasio kas dengan jumlah kurang dari satu menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya.

Rumus:

Rasio Kas= (Pendapatan Bersih + Penurunan Nilai) : Total Pinjaman

Margin Laba Bersih

Margin Laba Bersih atau Net profit margin merupakan persentase sisa pendapatan setelah dikurangi biaya produksi, bunga, dan pajak. Banyak investor yang menilai perusahaan dari rasio margin laba bersihnya.  Hal ini dikarenakan net profit margin dapat menunjukkan kemmapuan perusahaan untuk memanajemen pengeluaran dan mengonversi sisa menjadi profit.

Rumus:

Net profit margin= (Pendapatan total- Pengeluaran total) : Pendapatan total.

Laba Kotor pada Penjualan Bersih

Laba kotor pada penjualan bersih atau Gross Profit on Net Sales sangat berguna untuk perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang. Rasio ini dapat membantu menghitung berapa mark up rerata harga barang agar dapat menutupi biaya pengeluaran dan menghasilkan keuntungan.

Laba kotor yang lebih rendah dari margin rerata menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah, misalnya harga produk terlalu rendah.

Rasio ini sebaiknya diukur secara teratur,bisa setiap bulan atau tiga bulan sekali. Tren penurunan rasio dapat memberikan tanda bahwa aka nada masalah di masa depan. Sebelum masalah tersebut terjadi, perusahaan dapat menganalisis faktor apa saja yang kemungkinan berpotensi menjadi masalah dan mengatasinya sedini mungkin.

Rumus:

Laba kotor dari penjualan bersih= Penjualan bersih-Harga pokok penjualan): Penjualan bersih.

Rasio Perputaran Persediaan

Rasio perputaran persediaan atau Inventory turn over ratio  menunjukkan berapa kali persediaan atau barang  inventaris dikonversi menjadi penjualan selama periode waktu tertentu. Investor sering menilai likuiditas perusahaan dari rasio ini karena inventaris merupakan salah satu aset terbesar yang dilaporkan di dalam neraca keuangan.

Kesimpulan

Dalam menilai likuiditas perusahaan ada beberapa rasio keuangan yang digunakan oleh para investor. Rasio tersebut antara lain rasio cepat, rasio kas, margin laba bersih, rasio laba kotor pada penjualan bersih dan rasio perputaran persediaan.

Ini juga merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Jika Anda kesulitan menghitung rasio liquiditas secara manual, Anda bisa menggunakan Accurate Online untuk perhitungan yang lebih cepat dan minim kesalahan.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis aset yang memiliki fitur terlengkap seperti penghitungan aset, rasio, perpajakan, dan pemantauan stok secara real time. Anda bisa menghubungi ke no wa di 087865356777 ( Handry Liem )

Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023

Related posts

4 Cara Mudah Mengatur Keuangan Bisnis Online, Agar Hasilnya Bisa Anda Nikmati

ademuthia

Tips Mengerti Akuntansi Dasar yang Harus Dipahami Oleh Pengusaha

ademuthia

Cara Memecahkan 6 Masalah Umum pada Arus Kas Bisnis

Miftah