Persediaan adalah aset lancar terbesar dari perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu, pemilihan metode akuntansi persediaan berdampak langsung terhadap laba, pajak, dan persediaan akhir pada suatu perusahaan serta memiliki korelasi yang sangat kuat dengan laba, pajak, dan persediaan akhir.
Pada tahun 2008, Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK) 14 direvisi dengan hanya 2 jenis metode akuntansi persediaan yang diakui dan diperbolehkan, yaitu metode FIFO dan metode average.
Revisi tersebut berbanding lurus dengan peraturan perpajakan di Indonesia yang tertuang dalam Pasal 10 Ayat 6 UU Nomor 10 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan yang hanya mengenal FIFO dan metode average. Lalu, sudahkah Anda memahami kedua metode persediaan tersebut?
Apa Itu Metode Persediaan?
Metode penilaian persediaan adalah cara untuk menghitung nilai total persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada waktu tertentu. Nilai persediaan dihitung berdasarkan total biaya yang dikeluarkan untuk membeli persediaan dan menyiapkannya untuk dijual di pasar.
Ini penting dalam akuntansi di mana penilaian setiap item berperan dalam menghitung Harga Pokok Penjualan dan memiliki efek langsung pada laporan laba rugi dan neraca.
Nilai ini dapat membantu Anda menentukan rasio perputaran persediaan, yang pada gilirannya akan membantu Anda merencanakan keputusan pembelian Anda.
Mengapa Metode Persediaan Itu Penting untuk Bisnis?
Cara perusahaan menilai persediaannya secara langsung mempengaruhi harga pokok penjualan (COGS), pendapatan kotor dan nilai moneter persediaan yang tersisa pada akhir setiap periode. Oleh karena itu, penilaian persediaan mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan nilai potensialnya, seperti yang disajikan dalam laporan keuangannya.
Persediaan harus dinilai dengan tepat pada akhir periode pelaporan, seperti tahun buku yang dapat dengan mudah dilakukan jika Anda memiliki software akuntansi yang memiliki fitur manajemen inventaris.
1. Menentukan Posisi Keuangan Bisnis
Persediaan merupakan bagian dari laporan laba rugi dan juga neraca. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan secara akurat agar lebih mudah mengetahui posisi keuangan bisnis Anda.
2. Metode Persediaan Membantu Menentukan laba kotor
Ketika dicocokkan dengan pendapatan langsung yang diperoleh, Harga Pokok Penjualan (COGS) akan membantu Anda mencapai laba kotor (gross profit). Setelah laba kotor tercapai, Anda bisa membandingkannya dengan penjualan, dan jumlah perbedaannya adalah laba kotor atau rugi kotor.
Jika pembukaan atau penutupan saham dilebih-lebihkan atau dikecilkan, secara langsung mempengaruhi perhitungan laba bersih. Oleh karena itu, penilaian persediaan harus tepat dan akurat.
3. Metode Persediaan Diperlukan untuk Analisis Likuiditas
Persediaan merupakan bagian besar dari modal kerja. Karena persediaan adalah aset lancar, maka persediaan tidak dimaksudkan untuk disimpan dalam waktu lama. Persediaan digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan. Rasio perputaran saham, khususnya, harus berada di sisi yang lebih tinggi.
Metode Penilaian Persediaan yang Sering Digunakan
Ada metode umum yang digunakan untuk penilaian persediaan dalam peraturan perpajakan di Indonesia, yakni FIFO dan Average. Berikut ini penjelasannya:
1. FIFO
FIFO adalah singkatan dari First In First Out. Di bawah metode ini, persediaan yang pertama kali masuk diasumsikan dijual atau keluar pertama kali juga. Persediaan yang pertama kali diproduksi atau dibeli akan menjadi yang pertama dalam bentuk penjualan.
Pengecer dalam bisnis biasanya menggunakan metode ini. Setiap kali Anda pergi ke supermarket atau toko umum, Anda akan menemukan bahwa produk yang paling lama akan berada di depan, dan yang lebih baru akan ditempatkan di belakang rak.
Barang masuk pertama umumnya lebih murah daripada yang mengikuti karena harga bahan dan biaya persediaan lainnya cenderung naik seiring waktu karena inflasi. Oleh karena itu, FIFO umumnya menghasilkan HPP yang lebih rendah dan pendapatan kotor yang lebih tinggi daripada metode penilaian lainnya.
FIFO memang memiliki dua kelemahan signifikan. Pertama, tagihan pajak lebih besar lantaran pendapatan kotor yang lebih tinggi. Kedua, selama periode inflasi tinggi, FIFO dapat menghasilkan laporan keuangan bisa saja melenceng.
Metode persediaan FIFO umumnya terbagi menjadi dua sistem, yakni sistem periodik dan sistem perpetual. FIFO berdasarkan sistem periodik, nilai persediaan akhirnya dihitung dengan cara mengalikan saldo periodik yang ada dengan harga pokok per unit barang yang terakhir kali masuk.
Jadi, jika saldo periodik ternyata lebih banyak dari unit terakhir masuk, sisanya diarahkan ke harga pokok per unit yang masuk sebelumnya.
Beda halnya dengan metode FIFO berdasarkan sistem perpetual. Setiap jenis persediaan dalam sistem ini akan dibuatkan kartu persediaan yang terdiri dari beberapa kolom yang nantinya berisi catatan mutasi persediaan.
Namun bila Anda menggunakan metode persediaan FIFO, nilai persediaan akhir dan HPP pada akhir periode akan tetap sama, meskipun Anda menggunakan sistem pencatatan periodik maupun perpetual.
2. Weighted Average Cost (WAC)
Sesuai dengan namanya, metode persediaan WAC menggunakan nilai rata-rata dari semua biaya persediaan. Metode ini umumnya digunakan ketika item persediaan identik.
Dengan begitu, Anda dapat menyederhanakan penetapan biaya persediaan karena menghindari kebutuhan untuk melacak biaya pembelian persediaan yang terpisah saat menghitung laba dan kewajiban pajak.
Selain itu, metode ini juga dapat mengurangi fluktuasi laba karena waktu pembelian dan penjualan. Kekurangan utama dari metode ini adalah bahwa sistem WAC tidak cukup canggih untuk melacak persediaan, layaknya metode FIFO atau LIFO.
Stok penutup dan harga pokok penjualan di sini diperoleh dengan menghitungnya menggunakan harga rata-rata barang yang dibeli. Bisnis manufaktur cenderung memilih metode penilaian ini karena sulit bagi mereka untuk membedakan antara batch.
Misalnya, dalam industri kopi, dimana biji kopi disangrai, satu batch dapat dicampur dengan batch sebelumnya. Metode ini melacak setiap item mulai dari pembelian hingga penjualan stok.
Menggunakan Metode Persediaan di Accurate Online
Penilaian persediaan bisa menjadi sangat kompleks, terutama ketika bisnis Anda mulai tumbuh dan berkembang. Sebuah bisnis yang berkembang biasanya perlu membeli ratusan atau ribuan item yang berbeda untuk dijual kembali atau komponen untuk membangun produknya.
Dan harus menetapkan biaya untuk setiap produk untuk secara akurat menghitung laba dan kewajiban pajak. Mencoba mengelola dan memantau keuangan inventaris dengan spreadsheet dapat menjadi sangat rumit, memakan waktu, dan rawan kesalahan.
Oleh sebab itu, Anda perlu software manajemen keuangan yang lengkap, seperti Accurate Online. Software akuntansi ini didukung fitur manajemen persediaan menggunakan metode penilaian inventaris yang sesuai dengan aturan perpajakan Indonesia dan mengotomatiskan pelacakan dan penghitungan biaya inventaris Anda.
Hal itu membantu Anda memberikan gambaran keuangan yang jelas, akurat, dan terkini tentang bisnis Anda kapan saja, dan juga mengurangi beban pembuatan laporan keuangan.
Gunakan Accurate Online untuk mengelola penilaian inventaris dapat meningkatkan akurasi dan memungkinkan Anda untuk fokus pada tugas yang lebih penting. Masih ragu? Yuk, dapatkan free trial Accurate Online selama 30 hari di sini!
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023