Dalam menjalankan sebuah bisnis, memahami apa arti prospek hal yang paling penting. Bagaimana tidak, dengan memahami prospek dapat mempengaruhi peluang keberhasilan bisnis. Walaupun masih banyak faktor lain yang mendukung keberhasilan bisnis, namun memahami prospek bisnis dapat menjadi pondasi bisnis yang kuat.
Apa itu Prospek?
Bagi sebagian pengusaha, pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya prospek. Namun tidak sedikit juga yang masih bingung, dengan arti dari kosa kata bisnis yang satu ini. Bahkan pada beberapa kasus, pelaku bisnis masih awam dan cenderung acuh pada komponen bisnis satu ini.
Secara harfiah, prospek sendiri memiliki arti sebagai kemungkinan dan harapan. Prospek dapat Anda artikan sebagai sesuatu yang memiliki peluang dalam memberikan dampak, entah dari sisi subjek, objek maupun predikat.
Jika dilihat dari kacamata bisnis, arti prospek sendiri adalah calon pelanggan yang berpotensi untuk membeli produk Anda. Seorang pebisnis harus bisa membaca situasi dan mengenal prospek dari produknya, hal tersebut sangat berpengaruh pada keberlangsungan bisnis yang dijalankan.
Menurut para ahli memahami apa arti prospek pada sebuah, akan mempengaruhi tahapan lanjutan pada proses marketing atau penjualan suatu produk. Dengan alasan tersebut, perusahaan besar memberikan divisi tersendiri untuk mengurus konsumen (CRM).
Jenis Pelanggan Menurut Proses Marketing
Saat melakukan proses marketing, ada 4 tahapan calon pelanggan. Pertama ada lead, tahapan ini calon pelanggan baru Anda hubungi atau sebaliknya. Lalu ada contact, dimana calon pelanggan yang sudah Anda beri penawaran produk, Selanjutnya adalah opportunity, yang menunjukkan calon pelanggan sangat berminat dan hampir closing (terjadi proses transaksi).
Selain tiga tahapan yang saling berhubungan tersebut, ada juga satu proses diluar tahapan tersebut. Proses tersebut adalah prospek, dimana calon pelanggan memiliki peluang besar membeli produk Anda. Bisa dibilang prospek merupakan tahapan paling awal, dimana tim marketing akan menargetkan para prospektus untuk ditawari produk.
Jadi dalam kacamata bisnis, prospek dapat diartikan sebagai calon pelanggan yang menjadi target pasar bisnis Anda. Dimana seorang prospektus akan menjadi segelintir orang dari total pasar, yang memiliki peluang paling besar.
Contoh Kasus
Contoh kasusnya adalah saat tim marketing ingin menyasar target pasar, pastinya tim tersebut akan mengklasifikasikan kemungkinan customer yang tertarik dengan produknya. Hal pertama yang dibuat pastinya persona buyer, dari persona buyer ini tim marketing akan mencari calon pelanggan melalui berbagai sumber untuk mendapat kontak yang bisa dihubungi (prospek).
Dari beberapa kontak yang sudah didapatkan tim marketing, pastinya akan langsung dihubungi dan di proses untuk penawaran (lead). Dari sekian banyak calon pelanggan, setidaknya 10%-30% akan memberi respon balik. Sebagian akan menunjukkan penolakan dan yang lainnya menunjukkan minat beli pada produk yang Anda jual (contact).
Dari orang yang minat, nantinya akan dilanjutkan untuk diberikan penawaran. Pastinya ada beberapa orang yang memenuhi kualifikasi sebagai pelanggan tetap (opportunity), beberapa orang tersebut biasanya akan diberikan treatment khusus agar calon pelanggan segera membeli atau menggunakan produk Anda (closing).
Bagaimana Menemukan Prospek Sebuah Produk?
Dalam menemukan prospek dari sebuah produk, biasanya sebuah perusahaan akan menggunakan beberapa cara. Kebanyakan memulai dari The Endless Chain (dari referensi), The Center of Influence (tokoh masyarakat atau yang dituakan), Direct Demonstration (peserta demo produk), Canvassing (keliling), dan Personal Observation (Observasi pribadi).
The Endless Chain (dari Referensi)
Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah menemukan prospek dari referensi, biasanya yang dilakukan adalah meminta kenalan, teman, keluarga, kolega untuk memberikan referensi untuk calon pelanggan prospektus.
Dengan adanya referensi dari seseorang, nilai positif akan tertanam dari sales executive maupun calon pelanggan prospektus. Hal ini dapat terjadi karena calon pelanggan dan sales executive memiliki koneksi. Calon pelanggan akan berpikir bahwa produk sangat recommended, karena orang yang memberi referensi telah menggunakan produk yang ditawarkan.
The Center of Influence (Tokoh Masyarakat atau yang Dituakan)
Cara kedua adalah mencari pelanggan dari tokoh masyarakat atau yang dituakan, pada umumnya para tokoh masyarakat mengenal banyak orang. Dari beberapa kolega, kenalan bahkan keluarganya pasti ada satu dua orang yang bisa jadi prospek produk Anda.
Selain itu Anda juga bisa mencoba meminta bantuan pada tokoh masyarakat tersebut, untuk menjadi perantara antara produk Anda dan masyarakat. Tentunya produk tersebut juga harus relevan dengan sang tokoh masyarakat selaku perantara Anda.
Direct Demonstration (Peserta Demo Produk)
Untuk memasarkan produknya, tak jarang para sales eksekutif akan mendemonstrasikan produknya pada sesi demo. Selain membuktikan produknya berkualitas, sesi demo juga bisa mengumpulkan calon pelanggan yang tertarik dengan produk dalam sekali waktu.
Cara ini biasanya dilakukan dengan mengunjungi salah satu tokoh atau rumah warga, untuk meminta izin melakukan demo produk di tempatnya. Demo ini juga bisa dimasukkan dalam bentuk acara tertentu seperti arisan, PKK, penyuluhan dan lain sebagainya.
Canvassing (Keliling)
Kebanyakan sales menggunakan cara konvensional ini karena memiliki peluang besar, selain menawarkan produk para sales juga dapat lebih dekat dengan calon konsumen. Cara ini dilakukan dengan berkeliling dan mengunjungi satu per satu rumah calon pelanggan, dengan memberikan brosur maupun sampel produk.
Personal Observation (Observasi pribadi)
Yang terakhir adalah melakukan observasi mandiri, cara ini dilakukan dengan meneliti banyak faktor seperti lingkungan dan spesifikasi produk. Keberhasilan dari observasi mandiri ini, sangat bergantung pada kepekaan sales dan marketing dalam membaca peluang.
Sales biasanya akan membuat persona buyer (kemungkinan persona pembeli produk), untuk kemudian melakukan penyusuran pada area tertentu. Cara ini bisa juga dilakukan untuk melakukan promosi via media online, dimana Anda harus menentukan target yang ingin Anda tuju untuk promosi produk tersebut.
Tips Treatment Calon Pelanggan Prospektus
Jika Anda sudah memahami apa arti prospek dalam dunia bisnis, maka ada beberapa cara untuk melakukan treatment dari calon pelanggan prospektus.
Memahami Knowledge Produk
Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami knowledge produk, hal ini harus Anda kuasai untuk menjawab semua keraguan calon pelanggan atas produk Anda.
Evaluasi Calon Konsumen
Tips berikutnya adalah dengan melakukan evaluasi calon konsumen, cara ini ampuh untuk meningkatkan peluang Anda. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan seperti menganalisa pasar dan kondisi target pasar Anda.
Membuat CRM
CRM (Customer Relationship Management) merupakan sistem yang melacak dan mengatur interaksi bisnis dengan pelanggan, melalui CRM Anda bisa mengumpulkan data untuk diolah menjadi cara interaksi yang tepat bagi pemasaran produk.
Untuk mempermudah proses ini, Anda bisa menggunakan aplikasi pembantu seperti Accurate dari ABC Semanggi untuk memaksimalkan sistem yang Anda gunakan. Aplikasi ini memiliki basik akuntansi komputer yang terintegrasi internet, sehingga Anda bisa melakukan control system kapanpun dan dimanapun.
Kesimpulan
Jadi dari pembahasan ini, bisa disimpulkan apa arti dari prospek, adalah calon pelanggan yang berpotensi untuk menjadi pelanggan setia produk Anda. Tentunya Anda membutuhkan treatment yang baik serta sistem yang mendukung, agar produk Anda sampai dengan maksimal pada calon pelanggan prospektus.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023