Sociopreneur Adalah: Pengertian dan 4 Contoh Sociopreneur di Indonesia
Akhir-akhir ini, istilah sociopreneurship atau sociopreneur adalah hal yang sudah semakin banyak dibicarakan di kalangan generasi milenial.
Istilah yang juga disebut dengan social entrepreneurs ini secara umum juga bisa diartikan dengan agen perubahan, atau seseorang yang mempunyai visi dan misi yang kuat atau bisa juga mereka yang mencari perubahan secara lebih sistematis.
Saat ini, untuk di Indonesia sendiri sudah banyak contoh yang nyata dari seorang social entrepreneurs, seperti Alfatih Timur pendiri Kitabisa, Gamal Albinsaid pendiri Klinik Asuransi, sampai Dea Valencia pencetus Batik Kultur.
Nah, untuk Anda yang ingin mengetahui pengertian dari sociopreneurs, kali ini kami akan memberikan penjelasan lengkapnya hanya untuk Anda.
Pengertian Sociopreneur Adalah
Seperti yang sudah kita jelaskan di awal tadi, sociopreneur atau sociopreneurship ini adalah gabungan dari dua kata, yaitu social dan entrepreneurship. Sama seperti namanya, sociopreneur ini menggabungkan konsep bisnis dengan isu sosial yang ada di masyarakat.
Dilansir dari laman Investopedia, sociopreneur adalah mereka yang berusaha untuk menggunakan berbagai cara bisnis agar bisa mengatasi masalah bersama-sama. Mereka yang bergerak pada bidang ini harus berani mengambil resiko dan berusaha lebih keras untuk bisa memberikan dampak yang positif dengan adanya berbagai inisiatif yang dilakukannya.
Bila pada umumnya suatu bisnis berusaha keras untuk mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, maka sociopreneur berbeda. Sociopreneur adalah bisnis yang lebih menekankan pada unsur isu sosial daripada mengejar profit. Tapi, itu bukan berarti sociopreneur mengabaikan profit.
Kegiatan yang mereka lakukan tetap mampu menghasilkan profit, tapi profit tersebut lebih banyak digunakan untuk membuat suatu aksi yang positif daripada nilai keuntungan semata. Dikutip dari laman Hubspot, indikator kesuksesan pada suatu sociopreneur adalah saat bisnis tersebut mampu memberikan efek yang sangat positif untuk dunia.
Saat ini, ada berbagai bidang sociopreneur yang banyak tersedia. Mulai dari bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, industri kreatif, kemanusiaan, sampai dengan penyediaan akses pada berbagai daerah terpencil.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, terdapat tiga bidang sociopreneur yang paling banyak diminati oleh para sociopreneur dalam negeri. Ketiga bidang
Ada tiga bidang yang paling diminati oleh para sociopreneur lokal, yaitu industri kreatif sebanyak 22%, agrikultur dan perikanan 16%, dan pendidikan 15%.
Karakter Sociopreneurship
Beberapa karakter yang berhubungan dengan sociopreneur adalah sebagai berikut ini:
1. Fokus Pada Misi Sosial
Sociopreneur adalah mereka yang fokus pada visi dan misi sosial yang sudah mereka pilih dari awal. Sebagai contoh, sociopreneur bisa memilih untuk fokus pada isi bencana di daerah yang rawan konflik perang atau rawan terjadi bencana alam.
Untuk itu, setiap usaha yang dilakukan pada isu sosial ini harus lebih mengacu pada pemenuhan hak sandang, pangan, dan papan pada daerah bencana tersebut.
2. Memiliki Skala Dampak yang Besar
Setelah berhasil memilih misi, maka sociopreneur pun harus mempunyai target skala dampak yang ingin dicapainya. Misalnya, akan lebih baik lagi bila bisnis sosial yang dilakukan mampu memberi dampak keselamatan untuk berbagai daerah rawan bencana di Indonesia, bukan hanya pada satu daerah saja.
3. Inovatif
Suatu bisnis sosial harus sangat peka dan juga inovatif dalam hal menciptakan cara terbaik agar bisa mencapai tujuan bisnisnya.
4. Terbuka pada Feedback
Bisnis sosial tidak hanya terkait tentang bisnis saja, namun juga tentunya banyak orang yang akan merasakan efek tersebut. Untuk itu, sociopreneur pun harus bisa lebih mengedepankan feedback dari orang lain agar bisa terus beradaptasi dalam mengembangkan bisnisnya.
Contoh Sociopreneurship di Indonesia
1. Waste4Change
Salah satu dari bisnis sociopreneur yang sangat terkenal di Indonesia adalah Waste4Change. Waste4Change adalah suatu bisnis sosial yang lebih fokus pada pengelolaan limbah sampah yang ramah lingkungan dan juga bertanggung jawab.
Bisnis yang sudah didirikan pada tahun 2014 lalu ini mempunyai tujuan untuk menjadikan Indonesia terbebas dari limbah sampah. Caranya adalah melakukan berbagai bentuk kolaborasi dan juga pemanfaatan teknologi dalam mengelola limbah sampah.
2. Mendekor
Sociopreneur lainnya yang terkenal di Indonesia adalah Mendekor. Bisnis ini berdiri di tahun 2016 lalu dengan tujuan memajukan industri kreatif yang ada di Indonesia.
Perusahaan ini fokus pada bidang penjualan dan juga pembuatan produk interior, seperti produk furniture, dekorasi, dan juga lampu hias. Berbagai produk tersebut dibuat oleh para pengrajin lokal. Lebih dari itu, mendekor pun menyediakan layanan desain interior dari pengembangan desain sampai dengan konstruksi.
3. Wecare.Id
Wecare.id adalah sociopreneur lain yang bergerak di dalam bidang kesehatan. Tujuan mereka adalah mengumpulkan dana untuk para pasien dengan kemampuan finansial yang sangat terbatas, memiliki rumah di daerah yang lebih sulit untuk dijangkau dan juga belum terdaftar BPJS Kesehatan.
Melalui situs resminya, setiap donatur bisa melihat daftar pasien yang memerlukan donasi. Bisnis yang didirikan oleh sekelompok anak muda ini mengedepankan transparansi dalam hal penggalangan dan juga pencairan uang.
4. Du’anyam
Du’anyam didirikan oleh beberapa anak muda karena adanya masalah malnutrisi di Flores, NTT. DU’Anyam adalah suatu bisnis yang menjual produk kerajinan tangan anyaman berbahan dasar daun lontar, seperti sepatu, tas, dan souvenir khas.
Berbagai produk tersebut dibuat oleh para wanita yang tersebar di 15 desa di Flores. Nilai keuntungan dari penjualan produk ini lantas dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup di sana.
Tokoh Sociopreneur
Saat ini kita bisa melihat banyak contoh sociopreneur di Indonesia yang mampu menginspirasi. Walaupun latar belakangnya cukup berbeda, namun setiap tokoh berikut ini tetap mempunyai tujuan yang sama, yakni berkontribusi dalam kesejahteraan sosial demi kemajuan bangsa Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa tokoh sociopreneur asal Indonesia:
- Gamal Albinsaid, Pendiri klinik Asuransi sampah, tujuannya adalah agar masyarakat yang kurang bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dengan menggunakan sampah.
- Alfatih timur, pendiri kitabisa.com, usahanya bergerak pada bidang penggalangan dana sebagai suatu sarana beramal untuk mereka yang terkena bencana.
- Dea Valencia, Pendiri Batik Kultur. Dengan bisnisnya ini, Dea mampu membawa batik ke tingkat internasional dan mempekerjakan banyak difabel.
- Azalea Ayuningtyas, Penggagas Du’anyam. Dengan usahanya ini, Ayu mampu membantu banyak wanita Flores untuk menghasilkan lebih banyak produk kerajinan tangan berbentuk anyaman.
- Agis Nur Aulia, Pencetus Jawara Banten Farm, Agis mampu memberikan kontribusi besar dalam hal swasembada pangan dengan merintis usaha peternakan kambing etawa, domba, dan sapi perah.
Tips Menjadi Sociopreneur
Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang sociopreneur, maka Anda ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti. Beberapa tips sociopreneur adalah sebagai berikut.
1. Pahami Isu yang Ingin Diangkat
Sociopreneur adalah mereka yang peka pada isu lingkungan. Untuk itu, agar bisnis sosial yang ingin Anda jalankan tidak setengah-setengah dan tidak memberikan dampak sama sekali pada lingkungan masyarakat, maka ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu tentang isu yang ingin diangkat.
Untuk itu, tentukanlah tujuan bisnis Anda secara lebih spesifik dan pikirkanlah berbagai hal lain yang berhubungan dengan kompetensi serta keterampilan yang Anda inginkan.
2. Lakukan Riset
Melakukan riser bukan hanya sekedar target pasar saja. Tapi dalam sociopreneur juga harus melakukan riset yang sekiranya mampu menargetkan isu yang sama dengan bisnis Anda. Selain itu, carilah berbagai bisnis, organisasi, ataupun asosiasi lain yang sekiranya bisa Anda ajak untuk bekerjasama.
3. Jalankan Bisnis Transparan
Sociopreneur adakah bisnis yang fokus pada isu sosial, sehingga setiap dana, bisnis atau hal lainnya harus bisa Anda laporkan secara transparan. Hal ini sangat penting agar bisa menghindari adanya krisis kepercayaan dari berbagai pihak yang diajak bekerjasama.
Tentunya sebelum mulai menjalankan bisnis, Anda harus mempunyai pendanaan yang cukup dan juga sudah menyeimbangkan profit serta dampak yang akan Anda peroleh nantinya.
4. Manfaatkan Platform Digital
Kebanyakan pebisnis saat ini masih sangat terpaku pada platform konvensionalnya saja untuk menunjang usaha. Untuk itu, Ada baiknya agar Anda menggunakan platform digital seperti aplikasi dan juga media sosial agar bisa lebih banyak menjangkau audiens Anda.
Perlu Anda ketahui bahwa online presence atau kehadiran suatu brand di dunia digital nyatanya mampu membangun kedekatan yang baik antara brand dengan konsumennya.
Kesimpulan
Menjadi seorang sociopreneur adalah suatu jalan bisnis yang tidak semua orang bisa memilikinya. Kenapa? Karena selain harus bisa memikirkan keuntungan bisnis, karakter bisnis ini juga akan menuntut Anda untuk bisa memperhatikan dampak positif dan juga isu sosial yang ada di lingkungan sekitar.
Walaupun begitu, bukan berarti konsep bisnis yang unik ini tidak bisa dijalankan, nyatanya sudah ada banyak sekali contoh sociopreneur dari dalam negeri yang berhasil menuangkan idenya. Kunci yang paling penting untuk mendapatkan kesuksesan pada bidang bisnis ini adalah konsisten dan mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Selain itu, catatlah setiap laporan arus kas dan laporan laba rugi agar bisa jurnal laporan keuangan Anda akurat. Agar lebih mudah untuk melakukan hal tersebut, maka anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah aplikasi akuntansi yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun dan memiliki lebih dari 300 ribu pengguna. Hal tersebut dikarenakan adanya fitur lengkap yang ada di Accurate Online. Selain itu, Anda juga bisa mengakses laporan keuangan Anda dimanapun dan kapanpun Anda berada.
Tertarik? Anda bisa langsung mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan hanya klik tautan gambar di bawah ini.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023