Just In Time Adalah Sistem Manajemen Produksi yang Efektif
Pada dasarnya, just in time adalah suatu metode pengendalian inventaris. Seiring dengan semakin berkembangnya transformasi digital dan pasar menjadi semakin lebih terhubung dengan didukung oleh adanya teknologi, seperti adanya otomatisasi, kecerdasan buatan dan analitik, membuat adanya peningkatan proses dalam memangkas biaya dan juga meningkatkan efisiensi perusahaan.
Lalu, apa itu pengertian just in time yang sebenarnya? Pada kesempatan kali ini, mari kita bahas secara lengkap tentang manajemen inventaris just in time.
Pengertian Manajemen Just In Time Adalah
Jadi, manajemen just in time adalah suatu metode pengendalian inventaris yang di dalamnya membawa berbagai material ke dalam proses produksi, ke gudang atau ke pelanggan secara tepat waktu agar bisa digunakan, yang pada akhirnya mampu mengurangi kebutuhan menyimpan material inventaris yang berlebihan di gudang.
Manajemen just in time pun diklaim mampu mengurangi biaya dan pemborosan, sekaligus mampu memaksimalkan efisiensi dan juga keuntungan perusahaan. kenapa? karena sistem manajemen inventaris just in time memungkinkan perusahaan untuk berjalan lebih baik agar bisa memenuhi tingkat permintaan pelanggan sambil menjaga biaya inventaris agar bisa tetap rendah.
Setiap pebisnis juga bisa mencapai adanya peningkatan yang lebih lama dan juga signifikan ketika menerapkan sistem manajemen just in time.
Pada mulanya, sistem ini diperkenalkan di Jepang pada tahun 1960 an. Setelah perang dunia ke II selesai, berbagai industri di Jepang harus berjuang di bawah tekanan yang besar. Hal tersebut dikarenakan negara Jepang yang memang relatif lebih kecil dan kurangnya sumber daya alam yang tersedia.
Selain itu, lahan di sana pun tidak mencukupi untuk pabrik yang luas dan ruang gudang yang sudah dipenuhi dengan inventaris. Terlebih lagi, negara tersebut juga mengalami kekurangan uang tunai pasca perang dunia ke II.
Agar bisa mengatasi masalah tersebut, maka seorang insinyur industri dari Toyota Motor Corporation bernama Taiichi Ohno mulai mengembangkan dan juga menerapkan metode manajemen inventaris yang pada saat itu disebut dengan kanban.
Sistem yang dikembangkan oleh Ohno ini mampu mengidentifikasi tujuh jenis pemborosan yang mampu melumpuhkan tingkat efisiensi produksi. Selain itu, ada juga sepuluh aturan yang dibuat khusus untuk memandu calon produsen untuk menuju tingkat produktivitas yang tinggi, biaya yang minim, dan juga keuntungan yang maksimal.
Ketujuh jenis pemborosan tersebut adalah transportasi yang tidak perlu, tingkat persediaan yang dinilai berlebihan, kegiatan yang tidak perlu, penundaan, produksi yang berlebih, investasi dalam suatu fitur yang tidak diperlukan, dan mencatatnya di dalam produksi.
Lantas, pada akhir tahun 1970-an, sistem yang diciptakan oleh Ohno ini lantas mengubah seluruh proses produksi Toyota dengan sangat identik dengan mampu menghadirkan perampingan. Sehingga, sistem ini pun terkenal hingga ke negara Barat dan disebut dengan Sistem Produksi Toyota.
Sistem tersebut banyak menuai pujian, namun, pada kenyataannya diperlukan lebih dari 15 tahun kerja yang cermat untuk bisa menyempurnakannya.
Bahkan, dengan keberadaannya yang terus berkembang dan kekuatan transformasi digital yang terus meningkat, telah menjadikan sistem just in time ini sebagai bagian penting dari strategi supply chain manajemen untuk perusahaan agar bisa membangun sistem yang fokus pada empat hal penting.
Keempat hal penting tersebut adalah produksi yang stabil dan bisa diproduksi, alur kerja dan juga peralatan produksi yang minim akan kesalahan, kualitas pengerjaan dan produk yang baik, serta vendor yang andal dan sudah terbukti pada seluruh rantai pasokan.
Tujuan Sistem Manajemen Inventaris Just in Time Adalah
Tujuan yang paling utama dalam menerapkan sistem manajemen inventaris just in time adalah:
1. Manajemen rantai pasokan yang strategis, membangun suatu rantai pasokan yang lebih efisien tapi lengkap yang sudah dipenuhi dengan vendor dengan tingkat keandalan yang tinggi dan juga performa yang sudah terbukti dalam memenuhi KPI yang memang sangat penting untuk proses produksi perusahaan.
2. Perubahan pada sistem produksi dan juga strategi inventaris yang mampu memaksimalkan tingkat efisiensi dan juga akurasi untuk mengurangi pemborosan serta menghilangkan keperluan akan tingkat persediaan yang berlebih, biaya dan juga ruang penyimpanan di gudang.
3. Optimalisasi proses melalui analisa waktu nyata dan juga peningkatan yang berkelanjutan untuk menargetkan area masalah dan juga meningkatkan performa perusahaan.
Manfaat Manajemen Inventaris Just-in-Time
Agar bisa memahami betapa berharganya inventaris just in time, maka harus dibandingkan dengan model yang lebih tradisional yang sudah dikenal dengan manajemen inventaris just in time.
Dengan menggunakan just in time, maka pihak produsen bisa membawa bahan mentah dan barang jadi dalam jumlah yang jauh lebih besar dengan inventaris mereka agar bisa lebih siap dalam menghadapi peningkatan permintaan konsumen.
Berdasarkan sistem persediaan dalam manajemen just in time, biaya persediaan akan menurun karena tidak adanya kebutuhan untuk biaya penyimpanan dalam membayar kelebihan persediaan. Selain itu, just ini time juga mampu mengurangi biaya dan meningkatkan keunggulan yang kompetitif melalui:
- Jangka waktu proses produksi pendek yang mampu memberikan kelincahan yang lebih besar pada pihak produsen untuk mampu memenuhi permintaan konsumen yang bisa terus berubah.
- Meminimalisir tingkat pengeluaran gudang dan juga bahan baku. Pesanan pun dibuat untuk mampu memenuhi permintaan.
- Penghematan tambahan agar nantinya tidak harus membawa persediaan yang diproduksi untuk mampu memenuhi pesanan yang dibatalkan ataupun tidak valid.
- Laporan arus kas yang lebih baik. Pengurangan pengeluaran modal mampu membebaskan model kerja Anda agar bisa diinvestasikan ke dalam proyek lain dan juga pengembangan produk. Hal ini sangat penting untuk usaha kecil dengan anggaran yang minim.
Tantangan Saat Menerapkan Manajemen Inventaris Just-in-Time
Meskipun ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan saat menerapkan sistem manajemen just in time, namun sistem manajemen ini hanya bisa berfungsi bila Anda memang sudah berhasil menerapkan empat hal penting.
Bagian yang sangat berisiko dari menerapkan just in time adalah minimnya pemasok yang andal dan juga gangguan yang tidak terkait dengan kemungkinan yang ada. Misalnya saja tanpa adanya inventaris yang tetap, hilangnya penyedia sumber tunggal bahan baku akan mampu menunda ataupun menonaktifkan produksi yang ada di dalam perusahaan.
Selain itu, bencana alam ataupun konflik politik pun akan mampu menghentikan rute perdagangan yang membuat anda dan pelanggan menjadi tidak bisa diperhatikan.
Lebih parahnya lagi, hanya sedikit perusahaan yang bisa mengetahui potensi biaya sebenarnya dari kegagalan inventaris just in time.
Di tahun 1997, kebakaran di salah satu perusahaan pemasok Toyota, mampu melumpuhkan produksi katup-P untuk kendaraan Toyota itu sendiri. Kerusakan yang ditimbulkan sangatlah parah sampai mampu menghentikan produksi selama berminggu-minggu.
Walaupun proses manajemen just in time sudah digunakan di seluruh dunia sejak akhir 70 an, namun proses tersebut sudah mengalami penyempurnaan dengan menggunakan teknologi yang mumpuni.
Selain perusahaan Toyota, perusahaan lain seperti Dell, Harley-Davidson, dan Apple pun turut menggunakan sistem just in time agar bisa memastikan perusahaan mereka mampu memaksimalkan tingkat penghematan, produktivitas, sampai kepuasan pelanggannya.
Berbagai perusahaan tersebut mempunyai sumber daya dan juga komitmen budaya yang dibutuhkan untuk mengatasi potensi kendala secara langsung serta menjaga produksi dan juga pengiriman agar bisa terus berjalan dengan kemungkinan yang mampu dikembangkan untuk menangani penundaan yang mungkin bisa diperkirakan.
Menggunakan solusi pengadaan yang sudah berbasis cloud komprehensif mampu mencakup dukungan untuk implementasi inventaris just in time. Dengan adanya sistem otomatisasi press built in yang dibuat untuk meningkatkan proses yang berkelanjutan, manajemen data terpusat agar bisa memaksimalkan transparansi dan akurasi.
Selain itu kuat nya analitik yang didukung oleh teknologi kecerdasan buatan, akan jauh lebih mudah untuk bisa mencari sumber secara lebih strategis, mengembangkan alur kerja dan juga kontrol proses yang responsif, serta mampu menghubungkan manajemen inventaris pada lingkungan perangkat lunak yang ada.
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang just in time. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa manajemen just in time adalah suatu metode pengendalian inventaris yang di dalamnya membawa berbagai material ke dalam proses produksi.
Selain manajemen just in time, manajemen keuangan yang baik pun harus bisa dilakukan perusahaan secara lebih baik agar kondisi keuangan perusahaan bisa terjaga. Caranya adalah dengan mencatat laporan keuangan perusahaan. Namun, diperlukan ketelitian yang tinggi untuk mencatat laporan keuangan yang rapi.
Nah, untuk membantu Anda dalam mengerjakan laporan keuangan ataupun mengerjakan kegiatan akuntansi lainnya, maka gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online.
Selain mampu mempermudah Anda dalam mengerjakan kegiatan akuntansi, Accurate Online juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang mampu mempermudah Anda dalam berbisnis.
Anda bisa langsung mencoba berbagai fitur yang ada di Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan cara klik tautan gambar di bawah ini.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023