27.3 C
Jakarta
November 30, 2024
Penjualan Resmi Software Akuntansi Accurate
Uncategorized

Cara Membuat Content Plan yang Jelas Agar Konten Makin Maksimal

Dalam dunia content marketing, membuat content plan adalah salah satu tahapan yang tidak boleh terlupakan. Kenapa? karena tanpa adanya perencanaan ini, Anda akan kesulitan untuk membuat konten yang runut dan sesuai dengan tujuan akhir Anda, yakni untuk mendapatkan konsumen baru.

Lantas apa itu content plan? Bagaimana cara membuatnya? temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang  content plan ini hingga selesai.

Apa itu Content Plan?

Sederhananya, content plan adalah suatu perencanaan pengembangan konten yang dilakukan agar tujuan akhir Anda bisa tercapai. Mulai dari menentukan konten yang seperti apa, platform yang akan digunakan, sampai kapan dipublikasikannya konten tersebut, semua harus direncanakan dalam rencana ini.

Dilansir dari laman  Clear Voice, perencanaan tersebut mencakup mengumpulkan berbagai aset marketing dan juga berbagai data dari target pasar yang berada di luar. Kenapa harus memikirkan data, kan data yang dIracik adalah konten itu sendiri?

Di dalam content marketing, saat Anda ingin memproduksi konten apapun, maka fokus utamanya adalah target pasar dan mereka yang sudah menjadi pengguna. Tanpa ketersediaan data yang jelas, Anda tidak akan tahu apa yang diperlukan dan diinginkan oleh target pasar, sehingga engagement yang akan Anda dapatkan pun tidak begitu baik.

Padahal, content plan dilakukan agar bisa meningkatkan awareness, menarik audiens untuk melakukan konversi. Hingga akhirnya bisa mendapatkan lead yang sangat penting di dalam dunia marketing.

 

Content Plan vs. Content Strategy

Dikutip dari laman Hubspotcontent strategy adalah mengatur seluruh konten yang diproduksi, baik itu dalam bentuk visual, tulisan, dll. Dalam menentukan strategi ini, Anda harus menentukan jenis konten yang Anda buat, tujuan, dan untuk siapa konten tersebut dibuat.

Lantas, apa bedanya content strategy dan content plan? Bukankah keduanya sama? Contohnya seperti ini, content strategy dibuat agar bisa mengetahui strategi apa yang harus diterapkan agar bisa mencapai KPI yang ingin dituju. Sedangkan content planning fokusnya hanya lebih ke penjadwalan konten yang ingin di publish, platformnya, dan lain sebagainya.

Pada intinya, content plan memerlukan content strategy sebagai dasarnya, dan masing-masing diantaranya akan berjalan lebih maksimal bila berjalan berkesinambungan.

Cara Membuat Content Plan

1. Tentukan Tujuan yang Ingin Dicapai

Ketika membuat content plan, hal pertama yang harus Anda pikirkan adalah memikirkan tujuan yang ingin Anda raih. Untuk itu, diperlukan adanya pembuatan content strategy terlebih dahulu. Di dalam content strategy ini, selain tujuan yang ingin diraih, terdapat pula penentuan target pasar yang nantinya ingin dijangkau.

Dikutip dari laman Profile Tree, perencanaan konten ini hanya bisa berhasil dan dijalankan secara maksimal bila Anda mengetahui target pasar Anda. jika tidak, kemungkinan besar nantinya konten yang Anda buat tidak sesuai, karena Anda tidak memikirkan target yang nantinya mampu mengkonsumsi konten buatan Anda.

2. Buat Kategori yang Jelas

Setelah berhasil mengetahui konten apa yang ingin dicapai dan audiens yang ingin Anda jangkau, maka inilah saatnya untuk melakukan pengkategorian. Sebagai suatu brand, tentunya ada beberapa hal yang bisa menjadi fokus utama Anda. Sebagai contoh, ada perusahaan bernama PT ABC yang bergerak dalam bidang kecantikan.

DI dalam content plan mereka, tidak ditentukan kategori secara jelas. Sehingga, kontennya menjadi tidak teratur dan bergerak jauh dari image brand perusahaan itu sendiri.

3. Pastikan Kalender Editorial Tersusun dengan Rapi

Selanjutnya adalah membuat kalender editorial yang didalamnya berisi seluruh data lengkap tentang konten yang memang diperlukan. Menurut laman  Tweak Your Biz, sangat disarankan untuk membuat spreadsheet yang isinya berisi kategori, jadwal tanggal, prioritas, status dan jadwal deadline-nya.

Sebenarnya, masih ada beberapa komponen lain di dalam kalender editorial Anda, Anda hanya harus menyesuaikannya dengan keperluan Anda sendiri.

4. Memilih Platform yang Ingin Digunakan

Perhatikanlah kembali beberapa nilai yang dianut oleh brand Anda dan target pasar di dalamnya. Setelah itu, cobalah untuk menentukan platform mana yang ingin Anda gunakan. Kenapa? karena ada beberapa platform yang memang lebih cocok untuk anak muda, dan ada juga yang lebih didominasi oleh orang tua.

Setelah selesai menentukan platform, maka saatnya Anda memilih jenis konten yang ingin Anda upload di platform tersebut.

5. Pikirkan Konten Selain Teks (Untuk Blog)

Setelah berhasil menentukan ingin memproduksi content plan untuk platform apa, maka Anda juga harus memikirkan isi dari konten tersebut. Dikutip dari laman Right Source Marketing, saat Anda ingin membuat content plan, salah satu hal yang terpenting adalah memikirkan apa yang diinginkan oleh target pasar Anda.

Sebagai contoh, Anda ingin membuat suatu konten di blog, lalu cobalah untuk mencari pilihan selain teks lalu mencari tahu apa yang diperlukan dan diinginkan oleh setiap user atau pembaca blog Anda.

Apakah memang mereka sudah merasa cukup dengan teks saja, atau mereka memerlukan infografik agar proses membacanya bisa berjalan lebih seru? Atau apakah memang mereka lebih suka gambar atau memerlukan video juga? Bila di media sosial, Anda bisa menggabungkannya dengan meme atau gif yang sesuai dengan image brand Anda.

6. Lakukan Riset Seputar Topik

Di dalam content plan, sangat penting untuk melakukan riset topik yang ingin dijadikan konten. Mulai dari keyword yang wajib untuk digunakan, angle yang ingin dituliskan dengan baik, hingga pada isi konten terkait topik tersebut. Semuanya harus dilakukan dengan riset yang baik.

Bila konten Anda lengkap dan juga bermanfaat, maka secara otomatis tingkat engagement-nya pun akan tinggi. Anda juga bisa menyelenggarakan kuis ataupun polling agar konten yang Anda buat terasa lebih interaktif untuk audiens Anda.

Tantangan dalam Membuat Content Plan

Setidaknya ada tiga tantangan yang sangat sering terjadi dalam membuat content plan, yaitu:

1. Membuat yang Konten Segar dan Terbaru

Membuat konten yang segar dan baru adalah tantangan yang besar, terlebih lagi untuk melakukannya secara konsisten. Tapi untuk bisa mendapatkan kesuksesan dalam melakukan content marketing, maka Anda harus memahami pentingnya memproduksi konten yang berkualitas secara konsisten.

Kenapa? karena pembuatan konten yang berkelanjutan adalah tulang punggung yang penting dari rencana pemasaran konten yang sangat efektif. Cara ini akan memungkinkan Anda untuk memposisikan diri sebagai otoritas yang terpercaya di Industri Anda dan memberikan keunggulan yang diperlukan di dalam persaingan bisnis.

2. Menemukan Ide Konten Baru

Dalam membuat content plan, Anda harus bisa membuat konten yang baru dan berguna setiap hari. Setiap content marketer pasti sudah paham bahwa menemukan ide konten yang baru dan layak bukanlah hal yang mudah. Khususnya bila Anda harus melakukannya secara konsisten.

Agar bisa mengatasi masalah ini, maka Anda bisa mengambil ide yang sudah ada dan menjadikannya secara lebih baik. Akan selalu ada hal baru untuk dipelajari dari kompetitor Anda. Benar, Anda harus lebih baik dari kompetitor, namun menganalisis dan melakukan penelitian terkait topik dan format yang mereka buat akan lebih baik daripada membawa kerugian.

Untuk itu, Anda harus terus mengawasi kompetitor Anda dan memperhatikan konten apa yang mereka terbitkan agar bisa menemukan celah untuk memperbaikinya.

Cobalah untuk mengerjakannya dengan perspektif yang berbeda dan ujilah pada audiens Anda sendiri. Anda juga bisa meminta ide ataupun masukan dari audiens agar bisa membuat suatu konten yang dicari oleh orang banyak. Cara yang paling mudah untuk bisa mengumpulkan ide dari audiens adalah memanfaatkan daftar email Anda.

3 Memproduksi Konten untuk Berbagai Saluran

Potensi yang sebenarnya dari content marketing adalah tidak dibatasinya pada saluran tertentu. Itu artinya, membuat berbagai konten untuk beberapa saluran pemasaran merupakan strategi kunci untuk bisa memperoleh ROI yang tinggi dari content plan marketing Anda.

Namun, membuat konten yang asli dan original tentu akan menghabiskan banyak waktu. Untuk itu, solusinya adalah memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin.

 

Penutup

Demikianlah penjelasan lengkap dari kami terkait content plan yang bisa dikatakan sebagai tulang punggung dari berbagai konten yang ingin Anda buat. Tanpa adanya content planning, maka Anda akan kesulitan untuk membuat perencanaan konten yang jelas dan melihat progress dari pembuatan konten Anda.

Tujuan akhirnya adalah agar bisa mendapatkan konversi dan menghasilkan lead. Sehingga pelanggan baru pun bisa didapatkan dan keuntungan bisnis pun akan meningkat. Namun, jangan lupa untuk tetap mencatat keuntungan tersebut di dalam  agar Anda bisa menentukan kebijakan yang tepat untuk perusahaan Anda kedepannya.

Agar lebih mudah lagi dalam mencatat laporan keuangan tersebut, maka gunakanlah  dari Accurate Online. Selain mampu menyediakan 200 lebih jenis laporan keuangan, Accurate Online pun sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih dan tampilan dashboard yang mudah untuk dipahami.

Ayo coba gratis Accurate Online selama 30 hari dengan cara klik

 

Sumber : Ibnu Ismail

Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023

Related posts

Sektor Pertanian Kini Bangkit Kembali Setelah Sekian Lama Hampir Dilupakan | Peluang Usaha

ademuthia

Ternyata Saya Kurang Bayar Pajak, Kok Bisa?

ademuthia

Apa itu Forecasting? Berikut Pengertian, Fungsi, Metode dan Contohnya

Handry