Penjualan Resmi Software Akuntansi Accurate
Uncategorized

UMKM Harus Tau, 8 Tips Dasar Mengelola Keuangan UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM semakin mendapatkan tempat seiring dengan banyaknya program permodalan usaha dari pemerintah maupun swasta. Namun, akses ke permodalan seringkali terhambat karena pelaku usaha belum mampu mengelola keuangan UMKM nya dengan benar. 

Selain usaha yang memiliki prospek bagus, lembaga permodalan seperti bank juga lebih suka menyalurkan dana kepada pelaku usaha yang memiliki pengelolaan keuangan baik. Ini karena, bank perlu melihat riwayat keuangan usaha untuk bisa memutuskan apakah kamu berhak mendapatkan modal atau tidak. 

Memiliki sistem pengelolaan keuangan yang rapi, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan akan menjadi pondasi usaha yang kokoh bagi UMKM. Dalam tahapan yang lebih maju lagi, pengelolaan keuangan dapat kamu masukkan saat membuat SOP perusahaan

Berikut beberapa tips dasar dalam mengelola keuangan UMKM. 

Catat Semua Transaksi Keuangan

Hal paling dasar dalam mengelola keuangan adalah dengan melakukan pencatatan. Hal ini seringkali berat dilakukan tetapi merupakan keharusan agar laba rugi suatu usaha dapat diketahui secara pasti. 

Buatlah satu buku khusus untuk mencatat arus keuangan yang masuk dan keluar. Pastikan agar saldo yang tercatat sama dengan yang kamu pegang. 

Setelah itu, kamu bisa meningkatkannya dengan mencatat penjualan, utang piutang, persediaan barang maupun biaya-biaya lainnya. Masing-masing item ini lebih baik lagi jika dibuat dalam satu buku akun tersendiri misalnya, buku hutang piutang. 

Tidak perlu bingung, kamu bisa kok “mencontek” format pencatatan arus keuangan usaha yang banyak ditemukan di buku maupun internet. Tinggal tiru dan sesuaikan dengan bidang usaha kamu. 

Pisahkan Keuangan Pribadi Dengan Keuangan Bisnis

Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan adalah belum disiplinnya pelaku UMKM untuk memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Hal ini akan jadi masalah saat melakukan pencatatan keuangan. 

Keuangan bisnis tidak dapat diketahui secara pasti karena tercampur dengan keuangan pribadi. Penelitian SB-ITB dan BTPN yang dilansir Marketers mengungkapkan, manajemen keuangan yang kurang transparan dan belum dipisahkannya uang pribadi dan usaha menjadi penghalang bagi UMKM untuk berkembang. 

Untuk mengatasinya, kamu perlu membuka satu rekening yang dikhususkan untuk keuangan bisnis. Dengan begitu, keuangan pribadi dan bisnis dapat dipisahkan. 

Banyak pelaku usaha yang belum melakukan hal ini karena merasa usahanya masih kecil. Padahal, usaha senantiasa bergerak dinamis sehingga kita perlu menyiapkan pondasinya sejak awal. Jangan lupa, tidak disiplin dalam memisahkan keuangan pribadi dan bisnis jadi salah satu penyebab gagalnya suatu usaha, loh

Menggaji Diri Sendiri

Agar dapat memisahkan uang pribadi dan bisnis, kamu dapat menggunakan sistem “menggaji diri sendiri”. Yup, bukan cuma menggaji karyawan, kamu pun bisa menggaji diri sendiri sesuai dengan porsi yang sudah ditetapkan. Lakukan penarikan dana setiap bulan dan jangan lupa catat di catatan keuangan. 

Biasakan Membuat Perencanaan Keuangan

Membuat perencanaan keuangan menjadi penting terutama bagi pelaku usaha. Dengan melakukan ini, pengeluaran kas usaha kamu menjadi lebih terkontrol. 

Jika tidak direncanakan dengan baik, sangat mungkin pengeluaran itu malah digunakan untuk hal-hal yang belum dibutuhkan. Sementara ada pos – pos keuangan lain yang lebih mendesak. 

Dalam melakukan perencanaan keuangan, lakukan analisa cost and benefit untuk menghitung apakah pengeluaran itu dapat berguna meningkatkan penjualan atau tidak. Jika tidak, lebih baik urungkan dulu niat itu dan gunakan untuk keperluan lebih penting.  

Buat Pengawasan Arus Kas

Bagian yang tak kalah penting lainnya dari manajemen pengelolaan keuangan UMKM adalah audit atau pengawasan. Periksa kembali catatan keuangan bisnis kamu secara berkala karena barangkali terjadi kesalahan. 

Pengawasan arus kas juga penting untuk mengevaluasi apakah pengeluaran sudah sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu, perhatikan pula bagian lain seperti kesesuain catatan stok barang dengan yang ada di gudang. 

Selalu Siapkan Dana Darurat

Dalam dunia bisnis, segala sesuatunya berjalan sangat dinamis. Tidak ada yang tahu hal buruk apa yang bakal terjadi dalam bisnis yang kita jalani. Karena itu, pelaku usaha perlu menyiapkan dana darurat untuk digunakan jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan. 

Seperti namanya, dana darurat hanya boleh dipakai jika dalam kondisi yang darurat saja. Dana nya dapat kamu tabung atau investasikan ke instrumen investasi yang cukup aman seperti deposito atau reksadana pasar uang. 

Rekrut Pihak Lain 

Jika usaha kamu sudah cukup berkembang sehingga tidak punya waktu untuk mengurus keuangan usaha sendiri, rekrutlah orang lain. Tentu, cara ini membutuhkan biaya lagi sehingga kamu perlu mempertimbangkan masalah gaji dan lain sebagainya. 

Sebaiknya, pihak yang  direkrut hanya melakukan administrasi keuangan sementara kendali atas keuangan bisnis tetap kamu yang pegang. Tetapkan batas-batas pengambilan keputusan yang harus melibatkan kamu sebagai pemilik usaha. 

Gunakan Tools Akuntansi

Agar lebih efisien, kamu bisa menggunakan program pengolah keuangan dasar seperti Microsoft Excel atau Google Spreadsheet. Buat sistemnya sendiri yang sesuai dengan profil bisnis kamu. 

Namun, membuat sistem akuntansi sendiri seringkali merepotkan. Oleh karena itu, kamu mungkin membutuhkan tools atau software akuntansi seperti Accurate Online untuk melakukan pencatatan dan pembukuan keuangan. Accurate Online sendiri dapat dipakai secara GRATIS selama 30 hari, loh. 

Dengan bantuan tools ini, kamu dapat melakukan pencatatan sekaligus pengawasan arus kas kapanpun dan dimanapun kamu berada.

Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023

Related posts

Mau Dapat Omset 300 Juta tiap Bulannya? Ayo Mulai Bisnis Sabun Curah Di 2020

ademuthia

Incremental Analysis: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Wida

Mitos-Mitos Sesat Software Akuntansi yang Harus diubah!

ademuthia

Leave a Comment