Syarat Pembayaran: Pengertian, Jenis dan Contoh Soalnya
Dalam menjalankan kegiatan jual-beli, setiap pebisnis pasti sudah sangat akrab dengan istilah syarat pembayaran. Para pebisnis yang mempunyai perusahaan dagang, sudah barang tentu mempunyai syarat pembayarannya tersendiri. Tidak hanya dalam melakukan transaksi dalam negeri, syarat pembayaran internasional bahkan bisa lebih rumit lagi.
Berbagai syarat pembayaran ini harus bisa diikuti dan juga disetujui oleh kedua belah pihak, baik itu pada pihak pembeli ataupun pihak penjual. Termasuk di dalamnya para supplier, vendor, dan pihak lain yang terlibat di dalam kegiatan transaksi.
Umumnya sebelum membuat PO atau purchase order, pihak penjual akan terlebih dahulu diminta memperlihatkan syarat pembayaran yang diberikan pihak supplier.
Di dalamnya berisi jumlah barang, tanggal jatuh tempo pengiriman, sistem pembayaran yang harus dilakukan, dll. Jika keduanya sudah sepakat, maka produk pun bisa segera dikirim melalui saluran distribusi yang ada.
Apa itu Syarat Pembayaran?
Jadi, syarat pembayaran adalah suatu mekanisme ataupun perjanjian yang dijalin antara pihak penjual dan pihak pembeli untuk bisa melakukan kegiatan transaksi pada suatu barang. Syarat pembayaran ini bisa berhubungan dengan potongan tunai, lamanya waktu pembayaran, dan juga jumlah potongan yang diberikan.
Dalam beberapa kasus tertentu, syarat pembayaran ini juga akan menyangkut kondisi ganti rugi bila pelunasan dilakukan setelah waktu temponya sudah disetujui.
Syarat pembayaran ini sangat penting untuk diterapkan guna membantu perencanaan finansial perusahaan dari proses pembuatan anggaran sampai pada pembayaran gaji karyawan. Untuk itu, syarat pembayaran ini memiliki peran yang sangat penting, dan perusahaan harus bisa memilih syarat pembayaran yang paling tepat.
Baca juga: SKBDN Adalah: Pengertian, Jenis, Mekanisme, Penerbitan dan Pencatatan Akuntansi
Peran Penting Syarat Pembayaran
Suatu transaksi pembayaran akan menjadi tidak berarti bila belum memperoleh uang atau masih tertahan di pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan ketentuan dan syarat pembayaran yang jelas agar bisa membantu Anda dalam memastikan bahwa bisnis Anda akan menerima uang yang diperlukan.
Selain itu, hal tersebut juga sangat bermanfaat untuk membantu Anda dalam memfasilitasi setiap sesuatunya, mulai dari kegiatan penganggaran, pembayaran gaji, dll.
Tanpa adanya jadwal dan juga ketentuan pembayaran, pelanggan bisa memilih untuk membayar fakturnya sesuai dengan jadwal mereka sendiri, yang tentunya akan membawa masalah pada bisnis yang Anda jalankan. Salah satu masalah yang paling sering terjadi adalah masalah arus kas yang berujung pada terhambatnya kegiatan operasional bisnis itu sendiri.
Selain itu, bisnis yang di dalamnya tidak menetapkan ketentuan pembayaran yang jelas juga tidak mempunyai sumber daya yang pas untuk mengumpulkan biaya keterlambatan.
Sangat penting untuk digaris bawahi bahwa memilih dan juga mendefinisikan persyaratan pembayaran tidak berarti Anda harus membuat pelanggan Anda kecewa dan marah. Hal tersebut justru akan menawarkan pilihan tambahan pada pelanggan dalam melunasi utangnya, seperti dengan memanfaatkan diskon ataupun jalur kredit.
Pada beberapa kasus, bentuk penawaran seperti ini justru akan jauh lebih baik, dan bahkan mampu menarik bisnis dari pesaingnya.
Jenis Syarat Pembayaran
Tercatat ada dua jenis syarat pembayaran yang umumnya berlaku di Indonesia, yaitu sistem pembayaran angsuran dan tunai.
1. Sistem Pembayaran Angsuran
Sama seperti namanya, cara pembayaran ini akan memungkinkan pihak pembeli ataupun pelanggan dalam mengangsur pembayaran produk yang dibelinya. Sistem pembayaran angsuran ini lalu diatur di dalam syarat pembayaran tadi.
Salah satu contoh syarat pembayaran pada metode angsuran adalah seperti ada pembeli yang diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran sebanyak 12 kali per tahun atau tiga kali pertahun dengan nominal yang yang sebelumnya sudah disepakati bersama.
Selain itu, sistem pembayaran ini terbagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:
-
Syarat n/30
Payment terms n/30 adalah suatu ketentuan ataupun kriteria pembayaran dengan waktu pembayaran angsuran selama lebih dari 30 hari. Contoh dari syarat pembayaran n/30 ini adalah PT ABC membeli suatu barang dengan nominal 5 juta rupiah tanggal 1 Januari 2020. Maka, PT, ABC harus mampu melunasi pembayaran sebelum tanggal 31 Januari 2020.
-
Syarat 2/10, n/30
Selanjutnya, payment terms 2/10, n/30 merupakan suatu kriteria pembayaran dengan tanggal jatuh tempo selama 30 hari. Namun, bila pembeli harus mampu melunasi utangnya selama kurang dari 10 hari, maka akan memperoleh potongan harga 2%. Jadi, semakin cepat lunas, maka harganya pun bisa semakin hemat.
Contoh utama dari syarat pembayaran 2/10, n/30: PT XYZ membeli produk senilai 5 juta rupiah, tanggal faktur nya adalah di tanggal 1 April 2020 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. PT XYZ harus bisa melunasinya sebelum tanggal 11 April 2020. Jadi, PT XYZ pun akan memperoleh diskon sebanyak 2 %.
-
Syarat EOM (End of Month)
Syarat End of Month adalah suatu syarat kriteria pembayaran dengan adanya tanggal jatuh tempo pada waktu akhir bulan berjalan. Misal, PT ABC membeli suatu produk di tanggal 1 Oktober 2020, maka tanggal jatuh tempo pembayarannya adalah tanggal 31 Oktober 2020.
-
Syarat EOM, n/10
Selanjutnya adalah Syarat EOM, n/10, yang merupakan kriteria pembayaran dengan tenggat waktu pembayarannya adalah 10 hari setelah akhir bulan. Misal, PT XYZ membeli suatu produk seharga 5 juta rupiah di tanggall 15 Agustus 2019, maka PT XYZ harus berhasil melunasinya pada tanggal 10 September 2019.
-
Syarat EOM, 2/10
Untuk syarat EOM, 2/10 hanya bisa dilakukan dengan memberikan diskon bila dilunasi sebelum pada akhirnya jatuh tempo. Diskonnya adalah senilai 2% setelah 10 hari transaksi dilakukan.
2. Sistem Pembayaran Tunai
Jika suatu perusahaan menerapkan syarat pembayaran tunai, maka pembeli pun harus bersedia untuk membayar sejumlah dana yang sudah disepakati ketikan barang diserahkan.
Setelah barang sudah berhasil diserahkan dan sudah dibayar, maka hubungan yang terjadi antara penjual dan pembeli akan berakhir. Namun, akan beda lagi ceritanya bila ada garansi atau ganti rugi saat kondisi barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan.
Cara Menerapkan Syarat Pembayaran
1. Mengirimkan Faktur Penjualan
Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengirim beberapa faktur penjualan pada tiap bulan. Jadi, agar bisa memastikan bahwa pembayaran bisa dilakukan secara tepat waktu, maka pastikanlah bahwa Anda sudah melakukan diskusi dengan konsumen dan sudah berhasil menyepakati syarat pembayaran tersebut.
2. Menerima Faktur Penjualan
Sebagai pebisnis, tentu Anda juga nantinya akan mendapatkan faktur penjualan dari pihak vendor. Hal yang sangat penting yang harus anda perhatikan ketika menerima faktur penjualan adalah syarat pembayarannya. Beberapa vendor mempunyai syarat pembayaran yang sangat ketat, seperti cash on delivery.
Tapi, beberapa vendor juga ada yang memberikan diskon untuk pembayaran yang lebih awal. Untuk itu, pastikanlah bisnis Anda mempunyai cadangan uang kas yang cukup guna melakukan seluruh pembayaran.
3. Menjelaskan Kondisi Pembayaran dengan Jelas
Setiap orang pasti sudah sangat memahami bahwa pebisnis kecil akan selalu mempunyai jadwal padat. Mengubah suatu sistem penjualan tentu akan sangat merepotkan Anda, tapi hal tersebut akan memudahkan Anda kedepannya.
Untuk itu, cobalah untuk menciptakan dan juga menerapkan sistem yang lebih jelas. Bila Anda berhasil melakukan kedua hal tersebut dengan baik, kemungkinan besar para pelanggan Anda mampu melunasi utangnya cepat waktu.
Baca juga: Belanja Modal Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang syarat pembelian. Jadi, bisa kita simpulkan bersama bahwa syarat pembayaran adalah suatu mekanisme ataupun perjanjian yang dijalin antara pihak penjual dan pihak pembeli untuk bisa melakukan kegiatan transaksi pada suatu barang.
Syarat pembayaran ini terbagi menjadi syarat pembayaran angsuran dan tunai. Untuk syarat pembayaran angsuran ini terbagi lagi menjadi syarat n/30, syarat 2/10, n/30, syarat eom, syarat eom, n/10, dan syarat eom, 2/10.
Tanpa adanya jadwal dan juga ketentuan pembayaran, pelanggan bisa memilih untuk membayar fakturnya sesuai dengan jadwal mereka sendiri, yang tentunya akan membawa masalah pada bisnis yang Anda jalankan. Salah satu masalah yang paling sering terjadi adalah masalah arus kas yang berujung pada terhambatnya kegiatan operasional bisnis itu sendiri.
Untuk itu, cobalah untuk menerapkan syarat pembayaran dengan cara mengirimkan faktur penjualan, menerima faktur penjualan, dan menjelaskan kondisi pembayaran dengan jelas.
Selain itu, gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online. Kenapa harus menggunakan Accurate Online? Karena Accurate Online sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu lebih pebisnis di Indonesia. Anda bisa mendapatkan laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan neraca, dan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dengan mudah.
Anda bisa langsung mencoba Accurate Online selama 30 hari dengan cara klik tautan gambar di bawah ini.
Sumber: ibnuismail
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023