Desain grafis adalah salah satu bidang yang semakin populer keberadaanya saat ini. Profesi ini banyak diminati oleh anak-anak muda yang suka berkreasi. Awalnya, mereka mungkin menyukai aktivitas menggambar atau hal-hal yang bersifat visual lainnya.
Kemudian, mereka mengembangkan keahlian tersebut di sekolah atau perguruan tinggi hingga menjadikannya pekerjaan. Selain di perusahaan, banyak juga di antara mereka yang menjadi fulltime freelancer. Bekerja secara flexible tanpa terikat dengan perusahaan tertentu.
Meski kelihatannya asyik, menjadi freelancer desain grafis juga tidaklah mudah. Mulai dari klien yang rewel, pembayaran yang sering telat sampai brief yang tidak jelas menjadi permasalahan freelancer sehari-hari.
Nah, jika kamu memutuskan untuk menjadi seorang freelancer desain grafis, berikut beberapa hal yang wajib kamu perhatikan.
Menentukan Harga Desain
Hal pertama yang mesti kamu perhatikan sebagai freelancer desain grafis adalah soal bagaimana menentukan harga desain. Ini akan menjadi perbincangan penting saat kamu bernegosiasi dengan calon klien nantinya.
Sebenarnya, tidak ada rumus pasti yang dapat menentukan harga sebuah karya. Beberapa pertimbangan untuk menentukan harga desain antara lain lama pengerjaan, tingkat kesulitannya, sampai tipe kliennya seperti apa.
Para freelancer desainer grafis umumnya membagi harga antara klien korporat, organisasi atau UMKM. Jika klien kamu adalah sebuah korporasi besar, maka jangan membanting harga terlalu murah sehingga akan mematikan persaingan.
Begitu pula kamu harus memahami kebutuhan UMKM seperti konten sosmed dan lain sebagainya. Kebutuhan mereka umumnya hanya untuk sales, tidak untuk membangun brand image seperti korporasi. Jadi, harganya pun dapat disesuaikan lagi.
Membuat Formula Untuk Menghitung Tarif
Sebagai freelancer desain grafis, kamu bisa mencoba membuat formula untuk menghitung harga desain. Formula ini nantinya akan bermanfaat untuk penentuan tarif pada berbagai jenis desain yang dikerjakan.
Perhitungan ini bisa didasarkan pada flate rate maupun hourly rate. Pada penghitungan flate rate kamu mengenakan tarif berdasarkan banyaknya materi desain yang dikerjakan. Misalnya, kamu mengenakan tarif Rp80.000 per desain postingan sosial media. Sementara pada hourly rate kamu menetapkan harga berdasarkan lama pengerjaannya.
Membuat Business Rule
Penting bagi kamu untuk membuat business rule, sebagai pondasi awal sebuah bisnis diikuti dengan aturan tertulis agar bisnis tersebut memiliki arah yang jelas.
Termasuk bisnis freelancer ini. Sebagai seorang desainer, kamu juga perlu melatih diri sendiri menjadi profesional untuk segala tindakan terkait bidang yang kamu jalani sekarang.
Seperti halnya memposisikan diri sebagai business owner sekaligus pegawai. Sebagai business owner pastikan kamu memiliki aturan-aturan resmi yang tertulis layaknya perusahaan pada umumnya.
Contoh aturan itu yakni metode pembayaran yang dilakukan setelah proyek selesai. Atau pembayaran 50% sebelum proyek dikerjakan sisanya nanti setelah proyek selesai. Kamu perlu menentukan hal itu.
Selain itu kamu bisa membuat perjanjian di atas kertas bermaterai dengan klien ketika proyek akan dimulai. Isi ketentuan-ketentuan itu dengan sebagaimana mestinya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Harus Konsisten
Kita semua pasti setuju jika salah satu kunci sukses adalah konsisten. Ini berlaku untuk semua hal, termasuk dalam belajar, bisnis ataupun pekerjaan. Kamu bisa memulai konsistensi ini dari hal-hal kecil seperti sistem jam kerja yang memadai dan istirahat yang cukup.
Baca Juga: Psssst: 4 Cara Rahasia Blogger Menghasilkan Uang!
Meskipun bekerja sebagai freelancer, penting buat kamu membuat skala prioritas dengan tetap mengutamakan bidang usaha yang sedang kamu jalani sekarang yakni desain grafis. Seperti mengambil lima sampai enam jam untuk bekerja dalam satu hari, diselingi dengan istirahat.
Sisa waktu yang ada bisa kamu gunakan untuk mengembangkan skill kamu pada bidang tersebut, mengembangkan strategi pemasaran dan mematangkan perencanaan untuk presentasi dengan calon klien.
Mampu Memposisikan Diri Sebagai Konsultan
Jika kamu ingin menjadi freelancer desain grafis profesional. kamu harus mampu mempromosikan diri sebagai konsultan. Tidak jarang, kebanyakan orang memandang pekerjaan freelance desain grafis ini seperti jasa membuat gambar untuk tujuan tertentu saja.
Tetapi, kamu perlu menjauhkan pemikiran ini dan posisikanlah dirimu sebagai seorang konsultan. Anggap jika klien adalah seseorang yang memiliki problem, dan kamu hadir membantu menyelesaikan problem itu dengan kemampuan yang kamu miliki.
Misalnya, klien kamu berasal adalah sebuah franchise makanan yang baru berkembang. Mereka ingin agar brand nya semakin dikenal dan mudah diingat. Sebagai, konsultan kamu dapat menawarkan solusi atas permasalahan itu dari sudut pandang desain dan ilmu marketing.
Itulah beberapa tips yang perlu kamu perhatikan jika ingin menjadi freelancer desain grafis profesional. Jika klien kamu semakin banyak, maka kamu dapat mempertimbangkan untuk membangun tim atau agensi sendiri. Untuk itu diperlukan manajemen dan pengelolaan keuangan yang baik.
Nah, kini hadir software akuntansi Accurate Online yang sangat cocok untuk mengelola keuangan bisnis. Kamu bisa mencobanya GRATIS selama 30 hari untuk melakukan pencatatan dan pembukuan usaha sesuai dengan standar akuntansi.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023