Agar perusahaan berjalan dengan baik, tentu diperlukan pengelolaan keuangan yang tepat. Maka dari itu, di semua perusahaan pasti diterapkan teori akuntansi. Di dalam materi ini, ada yang namanya koreksi fiskal, yaitu intervensi dalam pengelolaan uang perusahaan yang melibatkan pencatatan transaksi antara pihak dalam maupun pihak luar contohnya dengan dirjen pajak.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian koreksi fiskal dan hubungannya dengan laporan keuangan, berikut kami jelaskan secara singkat. Silakan disimak semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang tertarik dengan manajemen bisnis.
Pengertian Koreksi Fiskal
Koreksi fiskal adalah aktivitas pembetulan pencatatan keuangan yang akan dilaporkan ke dirjen pajak dan selainnya. Biasanya, revisi ini dilakukan, jika draft laporan tidak sesuai dengan format yang menjadi standar pajak.
Pengertian lainnya adalah, koreksi fiskal merupakan tindakan penyesuaian draft keuangan wajib pajak dengan standar perpajakan sebelum biaya pajak disetorkan. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan yang muncul akibat kesalahan antara pengelolaan akuntansi komersial penghasilan dengan pajak. Hal ini tentunya berhubungan dengan akuntansi perpajakan.
Penyebab Terjadinya Koreksi Fiskal
1. Beda Waktu
Koreksi terjadi manakala terdapat beda waktu masuknya penghasilan yang dicatat di cash basis untuk periode lama. Contohnya lebih dari satu tahun.
Penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena lambatnya penagihan piutang, bisa pula karena terjadinya penyusutan laba.
2. Beda Tetap
Beda tetap maksudnya adalah ditemukannya transaksi perusahaan yang sejatinya tidak menjadi standar wajib pajak. Contohnya adalah penghasilan dari sumbangan dan semacamnya. Jika ini dipaksakan masuk ke dalam draft, tentu akan terjadi perbedaan di pajak. Sehingga koreksi perlu dilakukan.
Namun, ada transaksi “beda tetap”, tetapi masih harus dibayarkan pajaknya. Diantaranya adalah penghasilan dari sewa tanah, perpindahan harta, bunga deposito dan yang lain.
Jenis Koreksi Fiskal
Pada umumnya, terdapat dua jenis koreksi fiskal, yaitu koreksi positif dan koreksi negatif. Koreksi positif ialah, perbaikan yang dilakukan pada catatan penghasilan dan biaya yang berefek pada kenaikan jumlah biaya wajib pajak.
Sedangkan koreksi fiskal negatif adalah perbaikan yang dilakukan justru hasilnya mengurangi jumlah biaya pajak. Sehingga beban pajak menjadi lebih ringan.
Contoh Koreksi Fiskal Negatif
Contoh koreksi fiskal negatif adalah terjadinya selisih penyusutan yang disebut “amortisasi komersial”. Namun, syaratnya penyusutan tersebut harus dibawah nominal amortisasi fiskal. Untuk penghitungannya sendiri menggunakan sistem saldo, baik tegak lurus maupun naik turun.
Ini juga berlaku untuk penyusutan aset perusahaan. Namun, terlebih dahulu harus dipisah antara aset bangunan dengan aset non bangunan. Pemetaan ini diperlukan, semata untuk menyesuaikan dengan draft pajak. Karena di sana, aset semacam ini dipilah-pilah sesuai bentuknya.
Contoh Koreksi Fiskal Positif
Contoh fiskal positif diantaranya adalah pembagian laba atau penghasilan. Apapun labelnya, setiap penghasilan pasti kena wajib pajak. Untuk lebih jelas, berikut beberapa list contoh fiskal positif, yaitu:
- Sanksi administrasi berupa denda
- Biaya untuk kepentingan pribadi wajib pajak
- Imbalan pekerjaan yang diberikan dalam bentuk natural
- Harta hibah dan sumbangan
- Premi asuransi kesehatan dwiguna
- asuransi bea siswa
Tujuan Koreksi Fiskal
Seperti dijelaskan di muka, koreksi fiskal adalah kegiatan membaca kembali dan memperbaiki draft pajak perusahaan sebelum beban pajaknya disetorkan. Artinya, tujuan koreksi fiskal adalah melakukan penyesuaian antara penghasilan dengan wajib pajak. Sehingga tidak terjadi kesalahan penghitungan.
Tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi draf laporan sesuai regulasi yang dikeluarkan Dirjen Pajak. Supaya tidak terjadi kerancuan, mana transaksi yang dikenai wajib pajak mana yang tidak.
Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan pajak pada bisnis, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi uang sudah mendukung fitur perpajakan yang lengkap seperti Accurate Online.
Dengan Accurate Online Anda bisa meminimalisir perhitungan pajak pada setiap kegiatan bisnis penjualan scara otomatis, karena Accurate Online memiliki fitur ini.
Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui
Sumber : Sugi Priharto
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023