Memiliki bisnis menjadi pilihan saat lapangan pekerjaan semakin sempit seiring dengan meningkatnya persaingan kerja. Tidak heran jika saat ini banyak muncul startup di berbagai industri yang dirintis oleh anak-anak muda. Mereka mengembangkan perusahaan dengan ide dan kreativitas sendiri.
Nah, berbicara mengenai startup, memangnya apa itu startup? Lalu apa sih bedanya startup dengan usaha pemula lainnya?
Apa itu Startup?
Startup merupakan sebuah istilah bagi perusahaan yang baru berdiri (biasanya, kurang dari lima tahun). Dalam bahasa Indonesia, startup disebut juga sebagai perusahaan rintisan. Namun, pengertian startup saat ini sudah lebih spesifik lagi, tidak sekadar perusahaan yang baru dibuat.
Sejak masa-masa industri “dot-com” populer, sekitar awal tahun 2000 an, terjadi pergeseran arti startup di dunia bisnis. Pengertian startup menjadi istilah untuk usaha rintisan yang menggunakan inovasi-inovasi teknologi dalam menjalankan core business nya guna untuk memecahkan masalah yang ada di kehidupan masyarakat.
Jadi, ada tiga hal yang mendasari istilah startup yaitu;
- Usaha rintisan
- Dirancang untuk memecahkan masalah tertentu
- Menggunakan teknologi sebagai core business
Apa saja Jenis Startup Teknologi?
Kemajuan bidang teknologi membuat apa-apa serba menggunakan rancangan teknologi yang canggih, tak terkecuali startup. Kecanggihan teknologi membuat startup semakin menjamur dan dapat berkembang pesat. Simak ulasan jenis-jenis startup teknologi berikut ini.
Buyable Startup
Istilah buyable startup merujuk pada perusahaan rintisan yang akan dijual kepada pihak ketiga setelah beberapa waktu untuk mendapat keuntungan. Bisa jadi yang mengakuisisi startup ini adalah starup lagi namun dengan modal kapital yang jauh lebih besar.
Mengakuisisi startup memang sangat lumrah terjadi dalam bisnis teknologi. Ini dilakukan antara lain untuk mendapatkan talenta berkualitas, membangun tim baru, atau sekadar “menyingkirkan” calon kompetitor.
Startup Bisnis Kecil
Sesuai dengan namanya, startup bisnis kecil merupakan startup yang didirikan tidak untuk dikembangkan menjadi semakin besar oleh pemilik atau pendirinya. Alasannya bisa jadi hanya karena pemilik merasa sudah cukup dengan dengan usaha yang digelutinya tersebut.
Meski begitu, teknologi memiliki peran penting dalam startup ini sehingga mereka dapat meningkatkan laba usaha dibanding sebelumnya. Startup jenis ini hanya membutuhkan web atau toko online di media sosial untuk membantu melayani pelanggan.
Social Startup
Social startup merupakan startup yang dirintis dengan tujuan-tujuan sosial. Asas sosial yang menjadi ide perintisan startup bertujuan untuk memberikan manfaat kepada orang lain di samping menghasilkan laba.
Startup sosial ini bergerak di bidang sosial, di mana bidang tersebut tujuannya ialah untuk dapat membantu dan memecahkan masalah orang lain. Di Indonesia, ada beberapa startup sosial seperti Tenoon yang memberdayakan difabel dengan usaha kain tenun.
Startup Lifestyle
Startup lifestyle menjadi jenis startup yang saat ini banyak bermunculan. Perusahaan ini menawarkan produk yang mengubah gaya hidup konsumen dalam menikmati atau mengkonsumsi sesuatu.
Ambil contoh, di Indonesia saat ini semakin banyak bermunculan startup film streaming seperti Go Play dan BioskopOnline. Perusahaan semacam ini mengubah bagaimana orang menikmati sebuah film. Awalnya, orang harus datang ke bioskop dan memilih salah satu dari beberapa film yang ditawarkan. Saat ini, orang bisa memilih film yang mereka suka lalu ditonton di perangkat PC maupun smartphone.
Scalable Startup
Scalable startup merupakan perusahaan rintisan yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar dan terus meningkat sambil meminimalkan biaya operasional.
Facebook, Google dan Twitter merupakan contoh scalable startup yang pendapatannya terus melonjak tiap tahunnya. Sementara itu jika diperhatikan, biaya yang mereka keluarkan untuk menghasilkan produk tidak sebesar pada saat awal mereka berdiri.
Facebook mungkin mengeluarkan begitu banyak uang untuk membangun jejaring sosialnya dan menggaet pengguna baru di seluruh dunia. Namun, ketika mereka sudah memiliki 2,7 miliar pengguna, apakah biaya produksinya sama ketika mereka pertama kali membangun? Tentu tidak.
Ongkos yang dikeluarkan Facebook hanya untuk maintenance dan pengembangan produk saja. Inilah mengapa banyak investor yang suka berinvestasi pada perusahaan teknologi seperti Facebook, Gojek dan lain sebagainya.
Apa itu Startup Unicorn, Decacorn dan Hectocorn?
Startup Unicorn
Startup unicorn merupakan perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi mencapai lebih dari USD 1 miliar. Sebuah perusahaan dinilai masuk dalam golongan unicorn melalui banyak faktor seperti jumlah transaksi, jumlah pengguna, dan proyeksi bisnis perusahaan tersebut di masa depan.
Startup Decacorn
Startup decacorn merupakan startup yang memiliki nilai valuasi mencapai lebih dari USD 10 miliar. Perhitungan valuasi ini meliputi metode penghitungan price atau engagement dan penghitungan average revenue per user atau ARPU.
Beberapa perusahaan yang masuk dalam startup decacorn ialah Grab, Gojek, Dropbox, dan Pinterest. Perusahan-perusahaan tersebut sudah sangat tidak asing lagi di telinga masyarakat luas.
Hectocorn
Hectocorn merupakan startup dengan valuasi yang fantastis, mencapai lebih dari 100 miliar dolar. Perusahaan sebesar ini sangat langka dan jarang sekali startup yang mengklaim telah mencapai status hectocorn. Jika harus mencontohkan, maka perusahaan teknologi kawakan seperti Google, Apple dan Microsoft lah yang sudah mencapai angka valuasi 100 miliar dolar.
Kesimpulan
Startup merupakan perusahaan yang baru dirintis dengan visi membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat menggunakan teknologi. Dari segi pendanaan, startup dalam berkembang levelnya dari unicorn, decacorn hingga hectocorn.
Merintis startup tidak hanya berbicara mengenai mendapatkan uang secara cepat dan dalam jumlah banyak, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk membantu dan bermanfaat untuk orang-orang di sekitar. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk menjadi penerus Nadiem Makarim, Jack Ma atau Mark Zuckerberg?
Beruntung bila saat ini kamu sudah memiliki bisnis rintisan atau startup sendiri. Yang perlu kamu lakukan adalah terus mengembangkannya, baik dari sisi produk maupun manajemen. Dalam hal manajemen bisnis, kamu dapat menggunakan aplikasi akuntansi seperti Accurate Online untuk membantu mengatur keuangan usahamu. Accurate Online dapat diunduh secara GRATIS selama 30 hari.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023