Penjualan Resmi Software Akuntansi Accurate
Uncategorized

Cara Budidaya Jamur Tiram Yang Prospeknya Menggiurkan

Jamur merupakan jenis tanaman tidak berklorofil yang banyak tumbuh secara liar. Secara garis besar terdapat tiga jenis jamur yakni jamur yang bisa dikonsumsi, jamur untuk obat dan jamur beracun. Salah satu upaya pemanfaatan jamur untuk konsumsi adalah budidaya jamur tiram yang memiliki prospek bisnis cukup besar. 

Selain jamur tiram, ada sejumlah jamur lain yang biasa dikonsumsi seperti jamur kancing dan jamur kuping. Jamur tiram punya ciri yang khas yaitu bentuknya seperti kerang dan teksturnya tidak terlalu kenyal. Karena teksturnya itu, jamur tiram sangat renyah bila dibuat menjadi kudapan. 

Dari segi kesehatan, jamur tiram memiliki sejumlah manfaat, loh. Daging jamur yang kenyal itu ternyata memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Bukan cuma itu, seperti yang dilansir dari Alodokter, beberapa manfaat jamur tiram antara lain menangkal radikal bebas, mencegah diabetes sampai menjaga kesehatan jantung. 

Prospek Budidaya Jamur Tiram

Prospek sektor pertanian khususnya budidaya jamur di Indonesia terbilang masih sangat menguntungkan. Dari sisi konsumen, jamur tiram memang semakin digemari dan sudah menjadi pilihan lauk untuk makan sehari-hari. Olahannya pun bermacam-macam, ada yang dibuat tumis, sup, dan pepes. 

Seperti informasi yang dirilis Industry.co.id pada April 2020 lalu, produksi jamur tanah air baru mencapai 33 ton per tahun. Angka ini masih jauh dari kebutuhan pasar karena banyak petani budidaya jamur yang kapasitas produksinya masih kecil. 

Di masa pandemi COVID-19, budidaya jamur tidak terpengaruh karena merupakan bahan makanan yang dibutuhkan untuk membuat lauk. Perhitungan kasarnya, setiap baglog atau media tanam menghasilkan 0,5 kg. Jika petani memiliki 1000 baglog maka akan menghasilkan 500 kg jamur tiram. Dengan asumsi harga Rp10.000 rupiah maka petani akan mendapatkan laba kotor sebesar Rp5 juta sekali panen.

Budidaya Jamur Tiram

Selain karena kebutuhan pasar yang masih tinggi, budidaya jamur juga menarik dari segi bisnis karena modalnya yang tidak terlalu besar. Petani jamur tiram hanya membutuhkan media tanam dan ruangan yang cukup untuk membudidaya jamur. Berikut beberapa langkah yang perlu disiapkan dalam membudidayakan jamur tiram. 

Kumbung

Kamu perlu menyiapkan satu ruangan khusus (kumbung) untuk menempatkan media tanaman. Besar kecilnya kumbung tergantung pada seberapa besar keinginan kamu untuk memproduksi jamur tiram. 

Kumbung atau ruangan budidaya jamur umumnya dibangun dari kayu dengan atap genteng. Jangan menggunakan atap seperti terpal atau seng karena akan membuat suhu ruangan lebih panas. Lantai kumbung biasanya dibiarkan tetap dengan tanah agar terasa lembab. 

Di dalam kumbung inilah rak mulai disusun untuk tempat baglog jamur tiram. Rak dapat dibuat dengan menggunakan kayu atau besi. 

Baglog

Baglog adalah istilah untuk media tanam yang dipakai untuk jamur. Media tanam untuk jamur berbeda dengan media tanam pada budidaya tanaman hias atau tanaman konsumsi lainnya. Baglog berbentuk silinder yang diisi serbuk gergaji, tepung jagung, bekatul, kapur bangunan dan air. Bahan-bahan tersebut diaduk hingga menyatu. Kemudian, baglog disaring menggunakan ayakan dengan lubang agar kotorannya terpisah. 

Setelah proses pencampuran bahan-bahan tadi selesai, jangan dulu dibungkus dengan plastik. Tutup dulu campuran tersebut menggunakan terpal atau karung untuk proses pengomposan. Proses ini umumnya berjalan sekitar 1 minggu. 

Barulah setelah proses pengomposan selesai, bahan-bahan itu dibungkus dengan plastik di mana salah satu sisinya dibiarkan untuk terbuka agar jamur bisa tumbuh dari situ. Baglog pun siap digunakan. 

Baglog dapat dibuat sendiri dengan memperhatikan komposisi masing-masing bahan. Namun bila kamu belum bisa membuatnya sendiri, banyak petani yang menjual baglog siap pakai. Harganya berkisar antara Rp5.000 Rp10.000. 

Bibit Jamur Tiram

Setelah semuanya disiapkan tiba saatnya memasukkan bibit jamur ke dalam baglog. Proses ini harus dilakukan secara cepat namun tetap hati-hati di ruangan yang tertutup. Sebelum memasukkan bibit jamur, panaskan dulu spatula atau sendok dengan api dari spirtus agar tidak terkontaminasi. 

Merawat Jamur Tiram

Merawat jamur tiram dapat dilakukan dengan menjaga kelembaban suhu di baglog maupun kumbung. Siram baglog setiap hari terutama pada tengah hari tetap lembab. Selama masa perawatan, tutup baglog sebaiknya dibuka sedikit. Budidaya jamur tiram sendiri memakan waktu kurang lebih 120 hari. 

Demikianlah gambaran budidaya jamur tiram yang semoga dapat menginspirasi kamu yang saat ini sedang mencari peluang usaha. Sektor pertanian semacam budidaya jamur potensinya masih tinggi karena merupakan kebutuhan sehari-hari. 

Jika saat ini kamu sudah memiliki usaha, tingkatkan manajemen bisnis kamu dengan mulai menggunakan software Accurate Online. Software akuntansi yang bisa diakses selama 30 hari secara GRATIS ini bakal memudahkan kamu dapat melakukan pencatatan keuangan usaha.

[andaman_services_button display=”block” andaman_text=”Coba Accurate Online GRATIS” andaman_href=”https://trial.accurate.id/?a=VP20KQN2″ color=”blue” andaman_size=”large” align=”center”]

Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023

Related posts

Wajib Tahu! 12 Peluang Bisnis yang akan Tren di 2019

ademuthia

Cara Membuat Email Bisnis yang Baik dan Benar

Wida

Ingin Mulai MengeSAHkan Usaha Anda? Siapkan 5 Dokumen Legalitas UsahaBerikut

ademuthia