33.8 C
Jakarta
October 10, 2024
Penjualan Resmi Software Akuntansi Accurate
Uncategorized

Bagaimana Agar UMKM Tahan Menghadapi Resesi Ekonomi?

Tak cukup menghantui kesehatan Pandemi corona memberikan ketakutan baru pada dunia, resesi ekonomi. Dikutip dari Forbes, resesi ekonomi terjadi ketika produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya pengangguran, penurunan penjualan ritel dan kontransi pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama.

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Krisis Bisnis di Tengah Pandemi Corona

Resesi adalah menurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dan berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Saat ini, wabah virus corona atau Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia, menjadi salah satu penyebab resesi di berbagai negara, misalnya Singapura dan Korea Selatan. Di Indonesia sendiri pertumbuhan ekonomi semakin menurun selama pandemi di setiap kuartalnya. Sudah ada banyak sekali bisnis yang tumbang mulai dari bisnis kecil sampai bisnis-bisnis raksaksa pun banyak yang tak mampu bertahan dari badai ekonomi pandemi corona ini.

Banyaknya bisnis besar yang jatuh pun membuat bisnis-bisnis kecil mengencangkan ikat pinggang. Usaha Kecil Menengah (UKM) lebih rentan dan beresiko untuk jatuh, karena mereka tidak memiliki cadangan untuk dapat bertahan dalam masa-masa sulit tersebut.

Lalu adakah tips bertahan yang baik untuk UKM di masa-masa kritis? Simak ulasan berikut ini

Buat Jaringan pasar Lebih luas

Beberapa sumber menyebutkan cara memperluas jaringan pasar untuk menghadapi resesi ekonomi di masa depan adalah dengan melakukan internasionalisasi produk. Sayangnya untuk usaha kecil cara ini sulit diterapkan. Akan lebih tepat bila usaha kecil melakukan perluasan jaringan pasar saja.

Perluasan jaringan pasar bisa dilakukan dengan membuka pasar baru atau cabang baru di tempat lain. Bisa juga memperkenalkan produknya di tempat lain. Setidaknya dengan cara ini, usaha kecil bisa memperkenalkan produknya di tempat lain sehingga bisa membuat usaha bisa bertahan di tengah resesi ekonomi.

Pangkas Pembelian Stok

Dilansir dari modalku.co.id Sebelum dampaknya kita rasakan, resesi terlebih dahulu terjadi di negara-negara maju. Resesi di negara maju akan menurunkan permintaan barang-barang ekspor asal Indonesia. Kondisi ini menyebabkan harga komoditas turun, sehingga daya beli masyarakat juga akan menurun. Sebagai pelaku UMKM, Anda harus melakukan langkah antisipasi.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengelola Stok Barang Usaha Anda

Saat daya beli menurun, produk pun jadi lebih sulit dijual. Oleh karena itu, Anda perlu membatasi stok produk. Apalagi jika pembelian stok tersebut harus dibayar tunai. Ingat! Anda harus menyimpan sejumlah uang tunai untuk dana darurat. Sediakan stok produk-produk yang memang paling dibutuhkan oleh konsumen. Lihat kembali data penjualan Anda. Langkah-langkah ini akan mengurangi risiko barang tidak laku karena minimnya daya beli.

Segera Lunasi Hutang

Dalam kondisi perlambatan ekonomi, pelunasan hutang-hutang khususnya yang berbunga tinggi perlu menjadi prioritas. Namun, Anda perlu memilih dengan cermat, hutang-hutang mana yang bisa dilunasi. Jika pelunasan tersebut menyebabkan uang kas bisnis Anda habis, tentu ini bukan pilihan tepat. Anda tetap perlu menyiapkan uang untuk cadangan kas.

Baca Juga: 4 Langkah Mengelola Hutang Pinjaman Modal Usaha

Kelola keuangan bisnis Anda dengan baik untuk mempersiapkan bisnis menghadapi resesi ekonomi. Accurate online siap membantu mengelola laporan keuangan bisnis Anda dalam 3 menit.

accurate online

Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023

Related posts

Apakah Anda Dapat Berhemat Dalam Bisnis? Tentu Saja, Simak 4 Tips HEMAT dalam Berbisnis!

ademuthia

Tutorial AOL : Membuat Database di Accurate Online – Setup Wizard Lainnya (6)

ademuthia

Perhatikan! 5 Cara Memilih Software Akuntansi Tepat untuk Bisnis

ademuthia

Leave a Comment