Beberapa tahun terakhir ini Indonesia mulai memasuki era digital yang pada akhirnya digitaliasi ini merambah ke segala sisi kehidupan, terutama dalam segi pemasaran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Maka dari itu pelaku UMKM kini didorong untuk “go digital” agar dapat mengembangkan bisnisnya ke pasar yang lebih luas. Mengingat kebiasaan pasar pun berubah seiring perkembangan era digital saat ini, sehingga pasar lebih sering melakukan transaksi secara digital dibandingkan melakukan transaksi konvensional dengan datang kalangsung ke lokasi UMKM.
Lalu, apa yang harus diketahui sebelum terjun ke sana?
Baca Juga: 7 Strategi Agar Bisnis Tetap Survive di Era Digital
Pahami Ekosistem Digital Saat Ini
Dilansir dari wartakotalive.com, Ryan Rahardjo, Analis Senior Google Indonesia bagian Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, menyampaikan bahwa, yang utama harus diketahui pertama kali oleh para pelaku UMKM ialah ekosistem digital itu sendiri.
Jika sudah paham, akan lebih baik dan mudah menjalankannya usaha ke depannya.
“Yang penting tahu dulu ekosistem digital seperti apa kalau harus go digital,” kata Ryan, Minggu (14/7/2019).
Pemahaman itulah yang diharapkan Ryan kepada pelaku UMKM di Indonesia sebelum merambah ke digital.
Ini juga diberlakukan dalam program Gerakan Pelaku Usaha Rakyat Berbasis Digital (Gapura Digital) yang digagas Google selama ini.
“Ketika UMKM sudah sudah go digital growth-nya bisa 80 persen,” katanya.
Tentukan Target Pasar
Saat UMKM ingin mulai Go Digital maka mereka harus mulai mengetahui secara pasti siapa target pasar mereka. Berapa usianya, apa pendidikannya, dan apa profesinya, karena hal tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan untuk memulai sebuah bisnis di dunia digital sebagai acuan untuk melilihan platform digital ke depannya.
Pilih Platform Digital yang Sesuai
Dilansir dari DailySocial.id, Semakin banyaknya pengguna yang memasarkan barang/jasa jauh dari model pemasarannya menyebabkan menurunnya intensitas nilai dari platform marketing tersebut. Menurut Co-Founder GDILab Jefri Dinomo (atau akrab dipanggil Uje), Twitter dan Facebook masih menjadi platform media sosial yang tepat untuk melakukan postingan berupa teks, foto, animasi maupun video, salah satunya karena bisa menambahkan tautan. Hal ini akan sangat berguna bila dijadikan acuan untuk UMKM dalam mengembangkan pemasaran di kedua media sosial itu.
Baca Juga: Aplikasi Digital yang Harus diinstal oleh Pengusaha UMKM
Sehingga, banyaknya kompetitor yang bersaing dalam platform penyedia kebutuhan pengguna saat ini, tidak hanya investasi yang diutamakan, namun waktu yang panjang untuk sebuah platform yang dibutuhkan.
“Seperti online shop ada yang memasarkan barang melalui Instagram selalu di bill-nya ada akun lain, seperti LINE, WhatsApp, Twitter. Karena mereka (Instagram) belum dapat memecahkan transaksi penjualan berhasil langsung dari platform-nya,” tutur Uje.
Buat Strategi Sosial Media yang Terarah
Menurut Uje, ketika menggunakan media sosial, harapan konsumen adalah mendapatkan kebutuhan melalui platform. Melalui kampanye media sosial inilah yang harusnya menjadi pemasaran terbesar pada media sosial saat ini.
Dengan model strategi yang hanya menjual teks melalui media sosial terkesan biasa saja untuk pembaca. Namun, dengan menambahkan beberapa animasi dapat mewakili apa pun sampai kepada target penjualan. Apalagi di Twitter dan Facebook memiliki chatbot yang bisa berhubungan langsung dengan banyak konsumen.
“Ketika menjual mobil di Twitter dengan banyak target, pastikan mengatur tim kreatif pastikan bahwa itu ada gambar atau animasi, dan video selain membahas kontennya. Karena itu akan mendukung strategi penjualan melalui platform media sosial,” ujar Uje.
Tingkatkan Brand Produk UMKM di Sosial Media
Media sosial tempat yang tepat memasarkan melalui aktivitas digital dan melakukan perbandingan brand dengan platform lain. Pengguna berlomba-lomba melakukan promosi, memperkenalkan produk, membangun jaringan dengan pelanggan demi tercapainya brand yang lebih baik. Kegiatan inilah yang meningkatkan brand pada pengguna media sosial.
Perhatian konsumen terhadap produk pun tidak terlepas pada isi konten yang di branding. Jangan lupa untuk selalu kreatif dalam mencari ide, demi membungkus konten iklan yang dengan mudah konsumen tertarik pada brand yang dipasarkan.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023